Omah, Ojek dari Mahasiswa untuk Mahasiswa

Penulis: Annisa Firdausi**

Gagasanonline.com – Ojek Mahasiswa (Omah) merupakan komunitas ojek yang dikembangkan oleh Mahasiswa UIN Suska Riau untuk alternatif transportasi mahasiswa. Founder Omah, Husni mengatakan komunitas ini didirikan atas dasar niat baik untuk meringankan beban mahasiswa yang terkendala jarak, Omah bukanlah komunitas yang mengejar keuntungan besar.

“Kami bukan mengejar keuntungan. Selain membantu meringankan beban mahasiwa, kami juga membuka lapangan pekerjaan untuk mahasiswa yang membutuhkan tambahan uang saku. Jadi kami di sini bukan mengedepankan materialnya, tetapi manfaatnya,” jelasnya, Kamis (7/10/ 2019).

Baca: Kekurangan Kelas, Mahasiswa FEIS Kuliah di Kampus Sukajadi

Omah mulai dikenal di kalangan mahasiswa UIN Suska Riau, lantaran harganya murah sehingga meringankan beban penggunanya yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. Ketua Omah, Ranti Lestari mengatakan tidak merasa rugi walaupun tarif Omah hanya setengah dari harga ojek online lainnya.

“Komunitas Omah ini tidak memberlakukan sistem setoran kepada driver-nya. Jadi, hasil dari semua orderan pada hari itu murni milik driver,” jelas Ranti.

Pengguna Omah, Lilis Satia dan Yunita Yolanda saat diwawancarai, memberikan kesan yang baik terhadap Omah. Menurut Yunita tidak ada kendala dari driver maupun pemesanan. Mereka juga merasa terbantu karena tarif yang dipatok Omah bersahabat dengan kantong mahasiswa.

“Tarifnya yang lebih murah daripada ojol lainnya, bahkan setengah harga dari ojol. Saya berharap ke depannya ada aplikasi agar mempermudah proses pemesanan,” ujar Yunita

Baca: Minimnya Peran Lab Komunikasi Bagi Mahasiswa

Ke depannya Omah tidak hanya diperuntukkan Mahasiswa UIN Suska Riau, tetapi juga mahasiswa universitas lain yang ada di Riau. Bahkan, Omah berencana membuka cabang di Universitas Riau (UNRI) untuk memperluas komunitas ini. “Alasan kami memperluas komunitas ini agar manfaat omah juga dapat dirasakan oleh mahasiswa yang bukan hanya dari UIN Suska,” tuturnya.

Namun, Husni mengaku kecewa terhadap pihak kampus karena tidak adanya dukungan yang diberikan. Padahal menurutnya, Omah akan menjadi bisnis yang menguntungkan dan membawa nama baik kampus bila dikembangkan dan didukung, baik secara materi maupun tindakan.

“Saya berharap pihak kampus, khususnya rektor UIN Suska Riau bisa melihat komunitas ini dan memberikan dukungan. Karena ide bisnis ini bukan main-main, selain meringankan beban mahasiswa, bisnis ini juga akan menjadi bisnis yang besar bila dikembangkan,” sambungnya.

Baca: Mahasiswa Ungkap Kurangnya Fasilitas Perkuliahan di FTK 

Driver Omah, Rudi Ilham mengatakan biasanya pengguna Omah ramai pada pagi hari dikarenakan banyak mahasiswa yang akan pergi ke kampus. Apalagi kini Omah juga menerima pengantaran barang dan makanan. “Faktor banyak pemesanan di pagi hari dikarenakan banyak mahasiswa yang terkendala jarak dan sedang dikejar waktu. Pemesanannya pun dilakukan 30 menit sebelum penjemputan,” tutup Rudi.

Reporter: Intan Reulina**
Editor: Hendrik Khoirul
Foto: jabar.tribunnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.