Dimulai Juli Mendatang KKN 2022 Dilaksanakan Offline

Penulis : Ashila Razani**

Gagasanonline.com – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa UIN Suska Riau akan mulai dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Adapun mahasiswa yang menjadi peserta dari kegiatan KKN ini adalah mahasiswa yang telah memenuhi 110 Satuan Kredit Semester (SKS).

Ketua Lembaga Pusat dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Suska Riau Lenny Novianti mengatakan sistem pelaksanaan KKN pada tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.

“Sekarang karena kita sudah mulai offline, jadi sistemnya kembali ke masa sebelum pendemi,” ucapnya pada Selasa (24/05/2022).

Baca : Masih Menuai Penolakan, Polemik Pemilihan Dema Universitas Tak Kunjung Usai

Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan mulai dari 1 Juli hingga 31 Agustus 2022. Sementara itu, untuk lokasi pelaksanaan KKN mahasiswa bisa memilih sendiri desa mana yang akan dituju melaui sistem yang telah disediakan.  Setiap desa akan terdiri dari 12-14 mahasiswa dan tidak ada aturan tertentu untuk jumlah laki-laki maupun perempuan.

“Nanti yang memilih itu melalui sistem, kalau sudah full di satu desa itu maka dia tidak akan bisa lagi untuk masuk ke desa tersebut, berarti mahasiswa harus memilih ke desa yang lain,” jelasnya.

Lenny menyebut, peserta yang mendaftar KKN tahun ini sebanyak 4.700 orang. Jumlah ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 4.300 orang. Kemungkinan hal ini terjadi karena terdapat mahasiswa yang tidak ikut serta pada KKN tahun lalu yang mana dilaksanakan secara online. Mereka baru mendaftar tahun ini sehingga jumlah peserta tahun ini melonjak naik.

Ia juga mengungkapkan, untuk pendaftaran KKN ini mahasiswa tidak dipungut biaya apapun, bahkan mahasiswa akan mendapatkan jaket KKN secara gratis.

Namun, untuk menjamin keselamatan selama pelaksanaan KKN, mahasiswa diwajibkan untuk membayar asuransi ketenagakerjaan sebesar Rp16.800 perbulan atau Rp33.600 selama dua bulan pelaksanaan KKN. Untuk membuat asuransi ketenagakerjaan ini, mahasiswa langsung berhubungan dengan pihak BPJS tanpa ada campur tangan dari pihak LPPM.

“Beberapa tahun, ada kejadian misalnya kecelakaan, maaf, mungkin tidak kita inginkan bahkan kematian di lokasi KKN dan sebagainya, untuk mengantisipasi itu maka kita perlu asuransi,” ungkapnya.

Baca : Rektor UIN Suska Sebut Perbaikan Jalan Kampus Akan Ditangani Pemerintah Kota

Menurut Lenny, tahun ini diharapkan dalam satu kelompok KKN itu menghasilkan satu tulisan yang nanti akan dimasukkan ke prosiding dan jurnal. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui program kerja mereka dan apa yang telah dicapai selama pelaksanaan KKN.

“Program kerja yang mereka buat Itu akan dipublikasikan minimal di prosiding serta jurnal dan itu akan dibimbing oleh dosen pembimbingnya,” ucapnya.

Lenny berharap KKN tahun ini bisa berjalan dengan baik dan program yang diharapkan bisa tercapai. Selain itu mahasiswa UIN Suska diharapkan bisa menjalankan perannya di bidang keagamaan karena berasal dari Universitas Islam.

“Semoga apa yang kita inginkan itu bisa tercapai, serta terlaksana dengan baik. Semoga tidak ada berita yang tidak kita inginkan dan mudah-mudahan semua bisa menjaga nama baik UIN,” harapnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Sindi Purnama Sari mengungkapkan kegembiraannya terkait pelaksanaan KKN secara offline. Menurutnya jika KKN dilaksanakan secara online, peserta KKN cenderung merasa kurang puas saat menjalankan program kerja karena kesulitan jika mengandalkan zoom dan sebagainya.

“Jika KKN tahun ini di laksanakan secara offline saya dan rekan rekan bisa langsung turun ke masyarakat untuk berbaur dan melakukan program kerja serta mempunyai pengalaman langsung dengan masyarakat desa,” katanya saat di wawancarai via WhatsApp pada Rabu (25/05/2022).

Baca : Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Perbandingan Mahzab Berakhir Ricuh

Senada dengan Sindi, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Amara Juliantika mengungkapkan KKN offline ini lebih menantang dibandingkan KKN online karena mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke lapangan dan berkesempatan untuk bergabung serta menerima ilmu. Dan juga pengalaman yang akan didapat akan lebih berkesan jika KKN offline.

“Kalo ditanya kesiapan, saya sudah siap, inilah hasil dari 6 semester belajar, yang telah didapatkan lalu dibagikan,” ujarnya.

Amara berharap dengan diadakannya KKN secara offline ini bisa menjadi contoh yang baik serta bisa diterima oleh masyarakat di lokasi KKN. Melalui KKN ini ia berharap selain mendapatkan relasi, mahasiswa juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan mereka mengenai budaya desa di lokasi KKN nanti.

“Yang terpenting selain menambah relasi antar teman KKN, juga bisa menambah wawasan dan mengetahui budaya yang ada di desa tempat KKN tersebut,” tutupnya.

 

Reporter : Ashila Razani**, Yulvira**
Editor : Sefrizel Rahayu
Sumber foto : Ilustrasi pembekalan KKN di Gedung PKM, diambil dari website LPPM UIN Suska

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.