17 Ramadan, Saat Dimana Umat Islam Peringati Turunnya Alquran

Penulis: Abdul kholid**

Gagasanonline – Alquran merupakan kitab suci agama Islam. Seorang ahli Tafsir dan Ilmu Tafsir, Imam Jalaluddin al-Suyuthy dalam bukunya “Itmam al-Dirayah” yang dikutip dari buku Studi Alquran karangan Muhammad Yasir dan Ade Jamaluddin, menyebutkan: “Alquran ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk melemahkan pihak-pihak yang menantangnya, walaupun hanya dengan satu surat saja dari padanya”.

Allah SWT berfirman dalam surah Asy-Syu’ara’ ayat 192 – 195:
وَإِنَّهُ لَتَنزيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نزلَ بِهِ الرُّوحُ الأمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195)

“Dan sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”

Baca juga: Malam Lailatul Qadar dan Keistimewaannya

Sejarah turunnya Alquran diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Umat muslim di seluruh dunia merayakan peristiwa yang disebut Nuzulul Quran dengan berbagai kegiatan di masjid. Turunnya Alquran pada bulan Ramadan secara harfiah tertuang dalam Surah Al Baqarah ayat 185.

Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِىٓ أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Alquran pertama kali turun ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun atau sekitar tahun 608 sampai 609 Masehi. Rasulullah SAW didatangi malaikat Jibril saat sedang beruzlah atau menyepi di Goa Hira, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Makkah. Al Alaq ayat 1 – 5 menjadi wahyu pertama yang turun melalui malaikat untuk suatu taklif secara khusus. Dalam Az-Zarkasyi, dikutip dari NU Online, Al Alaq turun untuk menyatakan kenabian Nabi Muhammad SAW.

Sementara Surah Al-Muddatstsir merupakan surah lengkap pertama dalam Alquran yang turun melalui malaikat untuk suatu taklif secara umum. Surah ini turun untuk menyatakan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Surah Al Muddastsir terdiri atas 56 ayat pada juz 29. Surah ke-74 dalam Alquran ini tergolong Surah Makkiyah, karena turun di Kota Makkah atau sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Editor: Puspita Amanda Sari
Foto: Pixabay.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.