UIN Suska Mengajar Berangkatkan 9 Anggota untuk Program Balik Kampung Tahun 2022

Penulis: Vera Arlisa**

Gagasanonline.com – Wakil Rektor (WR) III UIN Suska Riau Edi Erwan melepas keberangkatan sembilan orang anggota UIN Suska Mengajar (USM) menuju Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Pelalawan untuk melaksanakan program Balik Kampung pada 20 Januari 2022. Program tersebut akan berlangsung selama satu bulan, yang dimulai dari tanggal 20 Januari hingga 19 Februari 2022.

Baca juga: COVID-19 Varian Omicron Diperkirakan Berasal dari WNI yang Tiba dari Nigeria

Kesembilan anggota USM yang diberangkatkan berasal dari berbagai fakultas dan jurusan.  Ada empat dusun yang menjadi tujuan yaitu Dusun Suit, Dusun Sadan, Dusun Air Bomban dan Dusun Tanjung Lintang. Sebelum keberangkatan, anggota yang akan turun kelapangan menyiapkan beberapa hal. Salah satunya menerima arahan dari anggota yang sudah berpengalaman di tahun sebelumnya. Sebab setiap anggota yang turun ke lapangan akan bergantian setiap tahunnya, begitu juga dengan kepengurusan USM.

Terdapat tiga program yang akan dilaksanakan pada Balik Kampung tahun 2022 ini yaitu Sosial Pendidikan, Lingkungan, dan Budaya. Adapun kegiatan dari Sosial Pendidikan ialah mengajar, orang tua asuh, motivasi belajar, pengenalan budaya melalui lagu dan lain sebagainya. Sementara kegiatan dari Lingkungan meliputi pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos, dan pengolahan limbah minyak jelanta menjadi lilin. Sedangkan kegitan dari Budaya adalah mengeksplor budaya yang ada, dan mengenalkan budaya dari luar.

Baca juga: Ajukan Keringanan UKT ke 3 Kalinya, Rektor UIN Suska: Silahkan, Nanti akan Diverifikasi Lagi

Ranti Lastari selaku Ketua Harian USM mengungkapkan beberapa kendala yang pernah dialami oleh tim USM selama kegiatan yang telah berlangsung dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kendalanya adalah mengajak anak dan orang tua untuk bersemangat dan fokus belajar, karena dilokasi ini orang tua lebih mendukung anaknya untuk bekerja daripada sekolah, sehingga tumbuh rasa malas dalam diri anak untuk belajar apalagi orang tua tidak mendukung mereka untuk bersekolah. Mereka sedikit bersemangat dengan adanya program ini, namun setelah program ini selesai mereka tidak semangat lagi belajar hingga ada program balik kampung di tahun berikutnya. Hal lain juga kendala dana, karena di kampus sendiri sulit untuk mendapatkan dana apalagi untuk dana yang cepat cair. Kita harus mengajukan LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan, untuk menunggu data itu turun dari kampus, kami selaku tim yang kekurangan dana akan melakukan galang dana di sekitar kampus dan open donasi juga. Karena apabila kami hanya mengharapkan dana yang ada saja tidak cukup untuk memenuhi keperluan program Balik Kampung ini, ditambah lagi di UIN Suska Mengajar sendiri ada beberapa program lainnya yang membutuhkan biaya,” ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp pada Senin, (07/02/2022).

Baca juga: WR I Jawab Kenapa Mahasiswa Wajib Unggah Surat Pernyataan Bermaterai di Iraise

Ke depannya, Ranti dan khususnya USM berharap kepada Rektor, WR dan pejabat yang ada di UIN Suska Riau untuk lebih memperhatikan kegiatan mahasiswa yang ada di kampus. Karena kegiatan dan program yang dilakukan juga demi perubahan dan bermanfaat, khususnya USM.

“Kami sedang menyekolahkan adik-adik yang membutuhkan agar bisa bersekolah dan menuntut ilmu. Saat ini ada 13 santri yang kami sekolahkan. Apabila terkendala dana maka program ini akan gagal. Lantas bagaimana nasib adik-adik yang sedang kami sekolahkan? Itu adalah harapan terbesar kami untuk kampus agar memperhatikan dan peduli terhadap kegiatan kampus ini,” pungkasnya.

Reporter: Tari Pratama Putri Grasteffy**
Editor: Puspita Amanda Sari
Foto: Dok. UIN Suska Mengajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.