Penulis: Annisa Al Zikri**
Gagasanonline.com- Saat login ke iraise, Mahasiswa UIN Suska diwajibkan mengunggah surat pernyataan sudah vaksin dan surat izin orang tua disertai tanda tangan bermaterai 10 ribu. Wakil Rektor I (WR I) Helmiati menyebut, kebijakan tersebut merupakan upaya UIN Suska dalam mendata mahasiswa yang sudah divaksin.
“Pendataan tentang vaksin ini terkait dengan rencana kita yang ingin memulai tatap muka terbatas, jadi konteksnya adalah persiapan PTMT yang kita rencanakan untuk semester genap mendatang,” tuturnya, Rabu (2/2/2022).
Tutur Helmiati, pemberlakuan surat pernyataan bermaterai sudah menjadi keputusan saat rapat pimpinan. Karena adanya pertimbangan tidak boleh mengupload sertifikat vaksin.
“Kitakan perlu data yang reabel, yang bisa dipercaya. Kemarin ada yang nyampaikan sertifikat tidak boleh diupload, karena bisa saja nanti ada pihak-pihak yang curang, mengklaim dirinya sudah vaksin, padahal belum,” ucapnya.
Sepenjelasan Helmiati, surat pernyataan disertai materai punya legal standing, atau ada konsekuensi hukum apabila kedapatan berbohong.
“Sebelumnya fakultas sudah melakukan survei, tapi tidak terdata semua. Maka itu digunakanlah pendataan melalui iraise. Nantinya mahasiswa yang tidak vaksin juga dapat terdata, tentunya harus ada alasan dan surat keterangan dari dokter,” jelas Helmiati.
Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara, Aldi Yoga Frasetia setuju perihal langkah kampus yang memberlakukan sistem upload surat pernyataan di iraise agar dapat terlaksananya perkuliahan tatap muka.
Sependapat dengan Aldi, Mahasiswa Teknik Informatika, Syifa Salsabila juga setuju apabila mahasiswa diwajibkan vaksin dan melampirkan surat pernyataan. Karena dapat dijadikan indikator sudah siapnya civitas kampus untuk melaksanakan kuliah tatap muka.
Reporter: Annisa Al Zikri**, Annisatul Fathonah*, Anggi Devtami**
Editor: Delfi Ana Harahap
Foto: uinsuska.ac.id