Belajar Bahasa Inggris di Kampus Saat Libur Semester

Penulis : Khoirotun Nisa’*

Gagasanonline.com – Bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional yang tidak bisa dipungkiri bahwa perannya sangat dibutuhkan, di mana pun dan di jenjang apa pun, terlebih untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri. Telah banyak pelatihan Bahasa Inggris serta banyak pula penyelenggara yang mampu menunjang keterampilan tersebut, LTI Group (Language Training Institution) salah satunya. Berdasarkan arahan Wakil Rektor III Promadi, pihak kampus menginginkan program yang baik bagi penerima Beasiswa Bhakti Negri, yaitu dengan adanya pelatihan Bahasa Inggris konsentrasi TOEFL.

Anggota Marketing Officer Customer Service Riska Chindy Veronika mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan selama sepuluh hari ini bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan mahasiswa antara teori dan praktiknya. Pada hari pertama, mahasiswa telah diberikan placement test, di mana test berbasis TOEFL tersebut berfungsi untuk melihat kemampuan mahasiswa sebelum memulai pembelajaran.

Baca: Pemberian Gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia Untuk Ma’ruf Amin dari UIN Suska Riau

Menggunakan metode yang berbeda dengan masa SMA, pelatihan ini lebih kepada conversation class untuk meningkatkan percaya diri mahasiswa. “Supaya bisa speak up, yang awalnya bisa tapi malu-malu atau yang tidak bisa sama sekali karena pronounce-nya kurang bagus, nah di sini kita bikin berani,” jelas Riska saat dijumpai Selasa, (18/02/2020).

Salah satu peserta pelatihan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Anna Nurhasanah mengatakan, sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini karena berfungsi untuk mendalami dasar ilmu yang dimiliki walaupun pada awalnya agak mengganggu dikarenakan pelaksanaannya saat pertengahan liburan, di mana menyulitkan mahasiswa yang kampung halamannya di luar kota Pekanbaru.

Baca: Aksi Mahasiswa Tuntut Rektor Turun dari Jabatan

Senada dengan Anna, Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Rika Novriani mengatakan, pelatihan ini sangat bagus demi membangun kepercayaan diri. Hanya saja waktunya kurang tepat karena bersamaan dengan waktu magang di fakultasnya. “Karena nilai magang dari instansi, sedangkan kalau dari fakultas pasti bakal dianjurkan ikut pelatihan ini, itu aja sih yang sedikit mengganggu,” tutup Rika.

Reporter: Khoirotun Nisa’*
Editor: Hendrik Khoirul M
Foto: Gagasan/Khoirotun Nisa’*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.