Duga Adanya Money Politic Mahasiswa Aliansi Gerakan Perempuan Lakukan Aksi

Penulis: Ristiara Putri Hariati

Gagasanonline.com – Debat kandidat calon Ketua Dema Universitas menuai polemik antarmahasiswa usai muncul dugaan money politic di hari pertama pilkadema 2023 yang berlangsung pada Senin, (13/02/2023).

Polemik tersebut menimbulkan aksi yang di inisiasi oleh sekumpulan mahasiswi yang mengatas namakan Aliansi Gerakan Perempuan (AGP) UIN Suska Riau, guna menolak adanya dugaan politik uang, serta politisasi SARA dalam pemilihan Dema UIN Suska 2023.

Novianti Wulandari, salah satu peserta aksi mengungkapkan bahwa deklarasi tersebut dilatarbelakangi adanya isu money politic di Pilkadema yang dilakukan oleh salah satu Pasangan Calon (Paslon).

“Kami telah dapat informasi bahwa ada beberapa korban money politic tersebut yang tindak bisan kami sebutkan,” ungkap Novianti saat diwawancarai usai melakukan aksi di depan gedung PKM, Senin, (13/02/2023).

Menurut Novi, dugaan adanya money politik tersebut akan menimbulkan gerakan-gerakan pragmatis di lingkungan UIN Suska Riau. Yang kedepannya pemilihan Dema Universitas adalah orang-orang yang bermain uang.

“Kami ingin mencegah itu terjadi, dan mengawal secara penuh agar pemilihan Dema Universitas berjalan aman, damai dan hikmat,” jelas Novi.

Untuk gerakan selanjutnya AGP akan menyebar spanduk di setiap fakultas guna menyuarakan kepada mahasiswa bahwa antara 3 Paslon tersebut benar-benar ada yang dicurigai, bahkan sudah terjerumus.

“Harapannya. mahasiswa UIN Suska Riau dapat memiliki pemimpin yang profesional, bertanggung jawab, serta dapat membawa aspirasi dan memperjuangkan hak mahasiswa,” tutup Novianti.

Menanggapi hal tersebut, Panitia Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Kholid mengatakan adanya money politic tersebut sah-sah saja. Selama tidak ada bukti dan tidak adanya laporan dari AGP menyebabkan panitia KPUM tidak mengusut isu tersebut.

“Jika dugaan itu memang benar adanya dan dapat dipertanggung jawabkan kita selaku panitia KPUM akan usut sampai tuntas,” ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu, (15/02/2023).

Meski tidak ada pengusutan terhadap para Paslon, panitia KPUM telah memastikan sedari awal bahwa setiap paslon tidak terlibat parpol ataupun money politic dengan verifikasi berkas dan tandatangan keabsahan data-data.

“Kita juga sebagai KPUM mendukung pemilu ini berlangsung secara bersih adil dan transparan,” jelasnya.

Abdul Kholid juga meminta pada AGP jika menemukan adanya permainan money politic untuk membuat laporan kepada KPUM dan Sema Universitas.

“Kami minta kepada AGP agar membantu membuat laporan dan juga mengantarkan bukti-bukti yang didapatkan di lapangan jika memang adanya hal ini terjadi, tidak mungkin kita membuat isu hingga booming tapi tak ada bukti.” tambahnya.

Editor: Sabar Aliansyah Panjaitan
Reporter: Chintia Auzuka Lagani
Foto: Chintia Auzuka Lagani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.