Mantan Rektor UIN Suska Riau Tertangkap Gunakan Handphone di dalam Rutan

Penulis : Annisa Firdausi

Gagasanonline.com- Mantan Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahidin kedapatan menggunakan alat komunikasi berupa handphone di dalam Rumah Tahanan (Rutan). Handphone tersebut langsung diamankan usai kedapatan digunakannya pada, Senin (09/01/2023). Saat ini Akhmad Mujahidin sedang menjalani proses peradilan dan ditahan di rutan kelas I Pekanbaru atas tuduhan dugaan korupsi pengadaan jaringan internet tahun 2020 – 2021.

Kepala rutan kelas I Pekanbaru Muhammad Lukman membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan handphone tersebut. Setelah diselidiki, ternyata Akhmad Mujahidin sempat melakukan komunikasi dengan pihak luar, namun hingga kini masih belum diketahui siapa.

“Untuk handphone yang bersangkutan telah kita amankan. Tadi malam sudah di telusuri informasi yang beredar, dan paginya kita lakukan penyitaan terhadap handphone-nya,” kata Lukman.

Ia mengungkapkan, handphone yang disita dari Akhmad Mujahidin ini diketahui bermerek Samsung.

Lukman mengaku pihaknya juga masih menyelidiki dugaan keterkaitan peran petugas Rutan sehingga handphone tersebut bisa masuk dan dikuasai Akhmad Mujahidin.

“Kami masih selidiki terkait adanya keterlibatan atau mungkin dari kunjungan. Kunjungan ini macam-macam, ada kunjungan pengacara, pihak keluarga, atau keterlibatan petugas. Masih kita selidiki, kita cari informasinya,” tuturnya.

Lukman menambahkan, Akhmad Mujahidin yang saat ini berstatus tahanan telah diberikan pemahaman

“Tidak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi jenis apa pun di tahanan. Kalau ada maka akan kita sita. Ia mengakui kesalahannya dan tidak keberatan disita,” jelasnya.

Namun, saat ditanyai sudah berapa lama Akhmad Mujahidin sudah menggunakan handphone di dalam tahanan Rutan, ia mengaku belum mengetahuinya, ” tutupnya. 

Reporter : Annisa Firdausi
Editor : Ashila Razani
Foto : Dok. Gagasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.