Penulis: Kakak Indra Purnama
Gagasanonline.com – Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling beragam di dunia. Terumbu sering disebut hutan hujan laut, karena ada beragam kehidupan yang ditemukan di habitat yang diciptakan oleh karang ini. Binatang karang dan beberapa biota lainnya hidup di dalam ekosistem terumbu.
Mengutip laman coremap.oseanografi.lipi.go.id, karang mampu membentuk zat yang keras dari zat kapur yang disebut sebagai karang. Binatang karang merupakan pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Ukuran binatang karang sangat kecil yang dikenal dengan polip, sedangkan yang dalam jumlah ribuan membentuk koloni dikenal sebagai karang (karang batu atau karang lunak).
Mengutip laman NOAA, sekitar 25 persen ikan laut bergantung pada terumbu karang yang sehat. Ikan dan organisme lain berlindung, mencari makanan, berkembang biak, dan membesarkan anak-anak mereka di banyak sudut dan celah yang dibentuk oleh karang.
Terumbu karang Pulau Hawaii Barat Laut, yang merupakan bagian dari Monumen Laut Nasional Papahānaumokuākea, memberikan contoh keanekaragaman kehidupan yang terkait dengan ekosistem terumbu air dangkal. Kawasan ini mendukung lebih dari 7.000 spesies ikan, invertebrata, tumbuhan, penyu, burung, dan mamalia laut.
Mengutip laman Queensland Museum, selain mengandung ekosistem paling beragam di dunia, terumbu karang juga memiliki fungsi penting lainnya, seperti melindungi garis pantai dari badai dan erosi, mendaur ulang nutrisi, serta sebagai sumber nitrogen dan nutrisi.
Karakteristik terumbu karang
Ribuan spesies karang telah ditemukan, beberapa hidup di laut tropis yang hangat dan dangkal. Sementara sebagian lainnya tumbuh di kedalaman laut yang dingin dan gelap.
Karang air dangkal. Karang ini merupakan pembentuk terumbu memiliki hubungan simbiosis dengan alga fotosintesis yang disebut zooxanthellae, yang hidup di jaringannya. Karang menyediakan lingkungan yang terlindungi dan senyawa yang dibutuhkan zooxanthellae untuk fotosintesis. Sebagai imbalannya, ganggang menghasilkan karbohidrat yang digunakan karang untuk makanan, serta oksigen. Selain itu, ganggang juga membantu karang membuang limbah, karena kedua pasangan mendapat manfaat dari asosiasi, jenis simbiosis ini disebut mutualisme.
Karang laut dalam. Karang ini hidup di perairan laut yang jauh lebih dalam atau lebih dingin dan tak memiliki zooxanthellae. Tak seperti kerabat air dangkal yang sangat bergantung pada fotosintesis untuk menghasilkan makanan, karang laut dalam mengambil plankton dan bahan organik untuk sebagian besar kebutuhan energi mereka.
Ancaman terhadap dan ekosistem terumbu karang
Menurut laporan NOAA, ekosistem terumbu karang saat ini sangat terancam. Beberapa ancaman itu bersifat alami, seperti penyakit, predator, dan badai. Ancaman lain disebabkan oleh manusia, termasuk polusi, sedimentasi, praktik penangkapan ikan yang tak berkelanjutan, dan perubahan iklim, yang meningkatkan suhu laut dan menyebabkan pengasaman laut.
Banyak dari ancaman ini dapat membuat karang stres, menyebabkan pemutihan hingga kematian karang. Sementara yang lainnya menyebabkan kerusakan fisik pada ekosistem yang rapuh ini.
Bahkan, diketahui selama peristiwa pemutihan karang pada 2014-2017, air hangat yang tak biasa (sebagian terkait badai El Niño kuat) mempengaruhi 70 persen ekosistem terumbu karang di seluruh dunia. Beberapa daerah terkena dampak sangat parah, seperti Great Barrier Reef di Australia, di mana ratusan mil terumbu karang memutih.
Karang dapat pulih dari peristiwa pemutihan bila kondisinya membaik sebelum mati. Meski ini membutuh waktu bertahun-tahun bagi ekosistem untuk pulih sepenuhnya. Para ilmuwan pun tengah menguji cara baru untuk membantu ekosistem terumbu karang, seperti menanam karang di pembibitan, kemudian memindahkannya ke daerah yang rusak.
Editor: Rindi Ariska
Foto: Pixabay