Ketua Dema Universitas Terpilih Secara Aklamasi, Mahasiswa UIN Suska Tak Terima

Penulis : Melsa Triamanda


Gagasanonline.com – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) se-lingkungan UIN Suska Riau adakan audiensi bersama pimpinan universitas dan perwakilan Panitia Pelaksana Musyawarah Besar (PPMB) di Lantai 4 Ruang Senat, Senin (25/4/2022).

Audiensi ini membahas terkait pemilihan Dema Universitas yang sempat heboh karena dipilih secara aklamasi oleh PPMB.

Menurut salah satu peserta audiensi, pada hari Kamis sebelumnya PPMB sudah menyepakati akan diadakannya pembahasan lebih lanjut dengan Dema Universitas mengenai persiapan atau gladi resik di Auditorium Gedung Rektorat Lantai 5. Namun sekitar pukul 08.00 WIB ada rapat internal yang dilakukan oleh beberapa peserta PPMB dan tidak diketahui oleh orang lain bahkan hanya beberapa oknum yang ikut dalam rapat tersebut.

”Padahal hari Kamis sudah disepakati agenda untuk hari Jumat pembahasan mengenai mubes, tidak ada hal lain. Untuk pembahasan rapat tidak ditulis dalam surat undangan mengenai apa rapat tersebut,” katanya.

Dalam hasil rapat, salah satunya membahas mengenai kualitas paslon nomor 2 yang perlu ditinjau kembali persyaratannya.

”Untuk verifikasi berkas sudah dipublish waktunya maupun kawan-kawan panitia sudah memverifikasi berkas paslon secara bersama-sama. Bahkan kami sudah jalan ke Fakultas untuk memberi konfirmasi ke masing-masing Dekan dan Wakil Dekan I tiap Fakultas,” tegasnya.

Peserta audiensi tersebut merasa curiga dan terdapat kekeliruan dalam hal ini. Sebab sejak hari Jumat hingga Senin, pihak PPMB tidak memberikan klarifikasi apapun bahkan empat orang panitia pelaksana tidak bisa dijumpai. Maka di sini timbul konflik bahwa PPMB memutuskan hasil aklamasi secara sepihak bahkan tidak semua peserta mengetahui terkait keputusan tersebut.

“Di sini kami tidak mempermasalahkan paslonnya, tetapi proses pemilihannya. Yang kami inginkan adalah musyawarah sehingga mahasiswa bisa mengakomodirkan apa yang mahasiswa inginkan,” ucapnya.

Salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Syaiful menjelaskan beberapa hasil konsolidasi yang dilaksanakan oleh beberapa HMPS pada Jumat malam. Adapun hasil konsolidasi tersebut menuntut dua hal yaitu menolak hasil aklamasi dan meminta pembentukan PPMB yang baru.

Aklamasi tersebut ditolak karena PPMB dianggap tidak transparansi dan sudah tidak sehat. Menurut Syaiful, keputusan tertinggi itu ada saat Musyawarah Besar (Mubes), tetapi mubes malah tidak terlaksana.

“Seharusnya PPMB sebagai perwakilan HMPS harus mewakili keseluruhan. Tidak secara individu,” ujar Syaiful.

Kepala Biro AAKK UIN Suska Riau, Yasrizal yang turut hadir dalam audiensi mengatakan dirinya sudah menampung semua aspirasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan dan berharap semua berjalan sesuai dengan regulasi. Dimana perwakilan HMPS dan Ormawa meminta dipertemukan dengan Dema-U yang terpilih secara aklamasi, tidak hanya dengan pimpinan universitas saja untuk membahas ini bersama-sama.

”Semoga ini akan dilaksanakan segera dan mencari moment yang tepat. Kami tidak memihak kepada siapapun kecuali pada regulasi yang ada,” harap Yasrizal.

Selanjutnya, Yasrizal juga menegaskan pihaknya tidak akan mengeluarkan SK sebelum persoalan ini selesai. Namun berbeda dengan Yasrizal, justru perwakilan Ormawa menginginkan SK tidak diterbitkan.

Reporter: Khumar Mahendra, Septi Khairani Fitri, Annisatul Fathonah

Editor: Rindi Ariska

Foto : dok. Gagasan/ Khumar Mahendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.