Problematika Ruangan Sekretariat Dema dan Ormawa UIN Suska Riau

Penulis: Annisatul Fathonah*, Annisa Al Zikri**, Yulvira**

Gagasanonline.com- Saat baru menjabat, Wakil Rektor (WR) III Edi Erwan pernah menjanjikan kepada Organisasi Mahasiswa (Ormawa) terkait tempat di ruang Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa).

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Muhammad Allif Effendy. Menurutnya, WR III menjanjikan akan merenovasi Rusunawa agar dapat digunakan sebagai Sekretariat Ormawa se-lingkungan UIN Suska Riau.

“Sampai hari ini, janji ya hanya janji. Enggak ada progres perkembangannya,” kata Allif, kepada Gagasan lewat pesan singkat WhatsApp, Senin (28/2/2022).

Senada dengan Allif, Ketua Dema Fakultas Ushuluddin (FU), M. Nur Wahid Saputra Wahid mengatakan, rencananya semua Ormawa dikumpulkan di rusunawa, akan tetapi masih belum ada tindak lanjut mengenai kejelasan hal tersebut. Dema FU pernah melakukan konsolidasi dengan Dema Fakultas Ekonomi dan Syariah (FES), Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Dema Fakultas Ekonomi dan Sosial (FES), Dema Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dan Dema Fakultas lainnya.

“Kami telah menyampaikan pada pimpinan di Rektorat mengenai permintaan terkait sekretariat pada pertengahan tahun 2021, namun tanggapan sampai saat ini masih berupa harapan,” kata Wahid.


Ruangan PKM akan Disekat, Rusunawa untuk Maba

Belum lama ini Kepala Bagian (Kabag) Umum Muhammad Nasir mengungkapkan Sekretariat Ormawa di bawah naungan Rektorat akan ditempatkan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Rencananya, kata Nasir, PKM akan ditata ulang dengan membuat sekat-sekat. Dengan begitu, satu ruangan di PKM dapat digunakan oleh lebih dari satu Ormawa. Sementara itu, bagi Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Kampus (UKK/UKM) aktif tetap dapat menempati ruangannya di PKM, dan akan berbagi dengan Ormawa lainnya.

“Jadi, jangan berpikir satu ruangan untuk satu Ormawa, kalau masing-masing ada untuk Ormawa, sulit juga,” jelasnya saat diwawancarai di ruangannya, Selasa (1/3/2022).

Sedangkan Ormawa di bawah fakultas merupakan tanggung jawab masing-masing fakultas, sehingga tidak dapat ditempatkan di Rusunawa. Selain itu, Nasir mengatakan, Ormawa di bawah fakultas tidak bisa mengajukan sekretariat di Rusunawa. Sebab, gedung tersebut akan dijadikan asrama untuk semua Mahasiswa Baru (Maba). Pihaknya menyarankan, Ormawa di bawah fakultas menggunakan ruangan yang ada.

“Dibagi atau disekat-sekat. Mudah-mudahan PKM bisa menjadi pusat mahasiswa, sementara Rusunawa bisa menjadi tempat pembinaan Mahasiswa baru,” lanjutnya.

Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Universitas, Deski Ramadhani kurang setuju dengan rencana penyekatan ruangan di PKM. Sebab akan menjadikan ruangan menjadi sempit.

“Kalau fasilitas masih mencukupi, jangan kasih sekat-sekat dulu. Kalau tempatnya sempit-sempitan saya kurang sepakat. Tapi kalau demi kemaslahatan bersama kami oke saja,” kata Deski, Senin (14/3/2022.

Ketua Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) UIN Suska Riski Effendi turut menanggapi rencana tersebut. Menurut Riski, sejumlah UKK/UKM di UIN Suska Riau telah memiliki ruang sekretariat di PKM sejak dahulu. Kendati begitu ada juga sub UKK/UKM yang belum mendapat sekretariat.

“Untuk penataan, baiknya untuk yang perlu ditata saja. Seperti pembagian ruangan yang saat ini masih kosong (ruangannya cukup luas) bisa dibagi sesuai dengan kebutuhan Ormawa terkait yang membutuhkan,” kata Rizki, pada Senin (14/3/2022).

Sementara itu, Ketua UIN Suska Mengajar (USM) Ismail Tanjung mengatakan pihaknya juga telah mendapat kabar dari Kasubag bahwa ruangan Sekretariat akan disekat-sekat. Karena banyak UKK/UKM di UIN Suska Riau yang membutuhkan ruangan, penyekatan ruang di PKM merupakan langkah tepat.

“Dengan ruangan terbatas tentu jalan yang cocok dengan cara penyekatan ruangan,” kata Ismail, pada Minggu (13/3/2022).

Kendati begitu, menurutnya penyekatan ruang dapat menciptakan peluang adanya hal-hal yang merugikan. Salah satunya, karena menyebabkan bercampurnya laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan yang sempit.

“Ini yang terlintas dalam pikiran saya kalo dilakukan penyekatan sekretariat,” tambahnya.

Dema Berburu Ruang Sekretariat

Dema Fakultas Psikologi merupakan salah satu Ormawa yang belum mempunyai sekretariat resmi. Ketua Dema Fakultas Psikologi, Faiz Atallah mengatakan pihaknya sudah pernah mengajukan kepada pimpinan dan sedang dalam proses pengajuan ke fakultas.

Saat ini Dema Fakultas Psikologi menempati Ruang Aktivitas Mahasiswa. “Yang memang bukan milik Sekretariat Dema,” ujarnya saat dijumpai pada Selasa (08/03/2022).

Menurut Faiz, keberadaan sekretariat amat penting bagi organisasi. Sebab, untuk menjalankan roda organisasi, sekretariat merupakan akar dan landasan administratif.

“Namanya Lembaga atau Instansi kalau tidak ada sekretariat maka tidak berjalan,” kata Faiz.

Sementara itu, sejumlah Dema Fakultas mengaku terpaksa berbagi ruangan dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) karena keterbatasan tempat. Ketua Dema FES, Auliya Rahmat Ritonga mengungkapkan Dema FES telah memiliki sekretariat di lantai dua Gedung Fekon B.

Namun, karena keterbatasan tempat, ruangan tersebut juga digunakan bersama dengan enam HMPS di FES lainnya.
Mereka menggunakan ruangan berdasarkan jadwal yang telah disepakati. Kendati begitu, terkadang masih terjadi bentrok dalam penggunaan sekretariat.

Senada dengan Faiz, menurut Auliya sekretariat penting dimiliki oleh setiap Ormawa demi kelancaran dan kemudahan dalam berorganisasi.

“Sekretariat ini sangat penting digunakan oleh Ormawa agar menjadi tempat komunikasi, silaturahmi dan tempat bersinergi berdiskusi, dan juga membuat kampus menjadi lebih hidup dengan adanya euforia dalam berkuliah,” ungkapnya pada Selasa (1/3/2022).

“Harapan kami, fakultas dapat menyediakan sekretariat bagi setiap HMPS, agar tidak ada bentrok sesama HMPS sehingga lebih leluasa dan bebas berkarya,” lanjut Auliya.

Tak jauh beda dengan Dema FES, Dema FU juga berbagi ruangan dengan HMPS. Ketua Dema FU, M. Nur Wahid Saputra mengungkapkan selama tiga tahun terakhir Dema FU dan HMPS di FU menggunakan ruang tengah gedung belajar untuk sekretariat mereka. Wahid berharap semua Ormawa, baik HMPS, Dema, maupun Sema memiliki kesekretariatan mandiri, tidak disekat-sekat.

“Kami harap, pimpinan dapat mendapatkan fasilitas yang layak untuk membangun kebersamaan organisasi,” kata Wahid, Selasa (1/3/2022).

Sementara itu, Ketua Dema FTK, Ihsan Alwada mengatakan sekretariat untuk Ormawa di FTK sedang dalam proses pemetaan dan pembagian.

“Rencananya sekretariat Ormawa di FTK akan dijadikan satu tempat dengan ruangan yang berbeda. Sekretariat ini diajukan sendiri oleh pimpinan di fakultas untuk Ormawa yang ada di FTK,” ujarnya pada, Jumat (04/03/2022).

Ketua Dema FDK: Sejak Awal Terpilih Tidak Pernah Pakai Ruang Sekretariat

Ormawa yang telah memiliki sekretariat yaitu FDK dan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Allif mengatakan Dema FDK telah memiliki sekretariat di Gedung B lantai tiga. Ruangan tersebut merupakan warisan dari pengurus sebelumnya.

“Sekretariat ini sudah lama, jadi kayak warisan pengurus Ormawa sebelum sebelumnya, jadi ketika kami terpilih sudah ada sekrenya (sekretariat),” ungkapnya.

Namun, sejak awal kepengurusan Allif, Dema FDK belum memakai ruangan tersebut. “Karena di awal saya terpilih sedang ada perbaikan atap yang bocor, dan sekarang sudah selesai, cuma kami tidak memakai,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dema FSH Rian Febriansyah mengatakan pihaknya telah memiliki sekretariat setelah mengajukan ke Dekanat FSH. Ruangan yang didapat Dema FES merupakan bekas Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang telah kosong selama dua tahun.

“Makanya kami mengajukan atas dasar pertimbangan bahwa gedung itu tidak terpakai selama dua tahun, dan akhirnya dekan menyetujuinya,” pungkasnya.

Reporter: Annisatul Fathonah*, Annisa Al Zikri**, Yulvira**

Editor: Annisa Firdausi

Foto: Gagasan/Hendrik Khairul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.