Perkuliahan Tatap Muka di Depan Mata, Begini Tanggapan Civitas Akademika UIN Suska

Penulis: Indah Permata Sari

Gagasanonline.com-UIN Suska Riau mengeluarkan Surat Edaran nomor 8 tahun 2022 tentang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ( PTMPT) perkuliahan semester genap tahun akademik 2021-2022.

Terkait dengan pelaksanaan PTMT ini, civitas akademika UIN Suska harus tetap mengikuti panduan pelaksanaan kegiatan PTMT, yaitu perkuliahan dilaksanakan secara luring dengan ketentuan jumlah mahasiswa maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan dalam keadaan normal. Seluruh warga kampus juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Menanggapi SE ini Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi,Suardi mengaku ini sesuatu yang sangat ia nantikan sebagai dosen pendidik, setelah hampir dua tahun menjalani kuliah daring.

“Bagi bapak proses pendidikan itu akan lebih terasa ketika kuliah tatap muka,” tuturnya saat diwawancarai via Whatsapp, Jumat (11/03/2022).

Suardi mengatakan bahwa untuk perkuliahan offline butuh persiapan materi kuliah dan kondisi fisik yang sehat.

“Alhamdulillah bapak juga sudah vaksin ketiga empat hari yang lalu. PTMPT akan berjalan efektif selama kita melaksanakannya dengan prosedur yang ditetapkan,” lanjutnya.

Senada dengan Suardi, salah satu Mahasiswa Fakultas Psikologi Adela Berliana Putri mengaku senang dengan PTMPT sekaligus merasa deg-degan.

“Saya senang tapi takut nanti tidak menyerap materinya, tidak dapat teman yang benar-benar teman, takut pas ngadepin ujian offline dan takut IP turun,” akunya.

Begitu pula Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan, Intan Cahayaning Pertiwi mengungkapkan senang karena ada kepastian setelah sekian lama, serta merasa takut kalau seumpanya rencana ini dibatalkan.

“Senang sih ada kepastian, cuma cukup takut kalau seumpamanya tiba-tiba dibatalkan lagi saat dekat hari H, seperti surat sebelumnya,” ujar Intan.

Intan melanjutkan perkuliahan luring secara blended cukup efektif, khususnya bagi mahasiswa.”Karena kalau misalkan kita kurang enak badan masih bisa tetap mengikuti perkuliahan walaupun via online,” ucapnya.

Di sisi lain Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Ilham Nursyaputra merasa perkuliahan luring ini membuat mahasiswa senang sekaligus sedih.

“Senang untuk pertama kali sebagai mahasiswa merasakan bangku perkuliahan secara tatap muka dan tentunya hal itu harus diikuti protokol kesehatan yang ketat agar nanti tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan kedepannya. Tapi juga sedih sebab tentu pengeluaran lebih banyak, seperti uang makan, indekos, bensin dan lainnya,” pungkasnya.

Reporter : Indah Permata Sari**

Editor: Annisa Firdausi

Foto : dok. Gagasan/Hendrik Khoirul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.