Aturan PTMT Banyak Dilanggar, Ini Alasannya

Penulis : Indah Permata Sari**

Gagasanonline.com – UIN Suska Riau resmi menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang sudah dilaksanakan sejak 14 Maret 2022. Sehubungan dengan pelaksanaan PTMT, kampus harus tetap mengikuti panduan pelaksanaan kegiatan PTMT dengan melaksanakan perkuliahan secara luar jaringan (luring) dengan ketentuan jumlah Mahasiswa maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan.

Menanggapi sistem PTMT, WD I Fakultas Ushuluddin, Rina Rehayati menjelaskan bahwa masih banyak dosen yang mengajar masih mengeluhkan kendala jaringan internet dan media pembelajaran yang kurang lengakap, beda dengan Fakultas lainnya. Banyak Mahasiswa yang lebih memilih kelas offline ketimbang online dikarenakan juga mereka sudah rata-rata berada di Pekanbaru.

Baca juga : Wisuda Offline Pertama, Yasrizal: Jumlah Keluarga Peserta Dibatasi

“Keterbatasan membuat para dosen tidak menggunakan sistem perkuliahan hybird,” ujarnya, Kamis (24/03/2022).

Rina Rehayati menambahkan terkait pelanggaran PTMT, ia mengungkapkan dosen yang tidak menerapkan perkuliahan sistem hybird tidak diberikan sanksi.

“Kalau media pembelajarannya lengkap, dosen masih menerapkan offline baru bisa diberi sanksi,”tambahnya.

Senada dengan Rina, Mahasiswa FU Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Dewi Siska mengatakan sesuai kesepakatan selagi tidak melanggar prokes dan merugikan pihak lain tidak masalah.

“Anggota kelas kami yang terbilang tidak terlalu rame, mungkin tidak masalah jika semua offline” ujarnya saat di wawancarai via Whatsapp, Jumat ( 25/3/2022).

Baca juga : Mahasiswa Pejalan Kaki Harap Jalan Alternatif Belakang Fakultas Ushuluddin Diperbaiki

Dewi melanjutkan perkuliahan luring secara blended juga tidak efektif untuk menyerap materinya. Dosen yang mengajar mata kuliah seperti Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI) tentu sangat sulit diserap jika dipelajari hanya dibalik layar, berbeda dengan yang secara tatap muka,” ucapnya.

Di sisi lain Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Prodi Hukum keluarga, Bunga Azhara menanggapi kelas yang melanggar aturan PTMT tersebut sah-sah saja. Ia menjelaskan untuk mahasiswa yang baru melakukan perkuliahan secara luring sangat mengharapkan banyak materi yang diberikan dosen, serta lebih mudah untuk memahami apa yang dijelaskan oleh dosen.

Bunga berharap perkuliahan offline berlanjut seperti perkuliahan pada umumnya tanpa blended.

“Semoga saja perkuliahan bisa secepatnya normal, tanpa ada batasan,” harap bunga.

 

Reporter : Muti’ah**, Septi Khairani Fitri*, Indah Permata Sari**
Editor : Juan Aditya Pratama Putra
Sumber foto : Annisatul Fathonah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.