WD I FDK Angkat Bicara Soal Jadwal Perkuliahan Padat

Penulis: Elvina

Gagasanonline.com- Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDK), Masduki angkat bicara soal padatnya jadwal perkuliahan FDK yakni dari jam 06.00 sampai 18.20 WIB. Menurut Masduki, penyebab utamanya lantaran keterbatasan jumlah kelas di FDK sementara mahasiswa banyak. Senin, (4/11/2019).

“Dulu kita mengantisipasinya dengan memanfaatkan lima lokal kosong Fakultas Pertanian dan Perternakan (FPP). Ternyata di FPP dipakai oleh Program Studi (Prodi) Baru Ilmu Gizi,” kata Masduki saat ditemui di lantai dua Kantor Dekanat FDK. Jumat (1/11/2019).

Selain FPP, FDK juga menggunakan ruang kelas di Islamic Center ( IC  dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) untuk menyiasati masalah tersebut.

“Lokal sudah sampai ke mana-mana, dengan berkurangnya lokal yang ada FPP tentu kita memaksimalkan waktu yang ada, dimulai dari jam 06.00 sampai 18.00 dengan 6 shift,” jelasnya.

Menurut Masduki, padatnya jadwal perkuliahan FDK sebenarnya masih dalam batas wajar, meskipun ada dosen atau mahasiswa yang mengeluh, mereka harus tetap patuh dengan jadwal yang ada.

Masduki menambahkan, sebelumnya pimpinan fakultas telah mengadakan rapat terkait FDK kekurangan kelas yang menyebabkan jadwal perkuliahan padat tersebut, kemudian melakukan konsultasi dengan pihak universitas.

“Solusi yang ditawarkan adalah memaksimalkan waktu yang ada, sedangkan pembentukkan gedung baru adalah kebijakan universitas,” ungkapnya.

Masduki berharap ke depan ada solusi, walaupun sejauh ini menurutnya masalah tersebut masih dapat ditanggulangi, kegiatan perkuliahan tetap dapat berjalan dengan baik dan tidak ada kendala.

Dosen FDK Lilik Jauharotul Wastiyah menghimbau kepada mahasiswa untuk tidak meninggalkan salat magrib setelah pulang kuliah lewat pukul 18.00.

“Selepas kegiatan perkuliahan segera melaksanakan salat magrib,” tegasnya.

Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi (Ilkom), Ria  menyayangkan kebijakan jadwal kuliah hingga pukul 18.00 WIB. “Sebanyak dua kali dalam seminggu, salat magrib harus di jalan,” tuturnya.

Ria juga menambahkan belajar jadi tidak efektif akibat melihat suasana sudah gelap dan mahasiswa ingin cepat pulang.

Sementara itu, Moreta Natalia, Mahasiswa Ilkom Angkatan 2018 mengatakan, bagi mahasiswa yang indekos, pulang jam 18.20 tidak masalah. 

“Tetapi teman-teman yang rumahnya jauh seperti Rumbai merasa keberatan,” ucapnya.

Reporter : Elvina 
Editor: Siti Nurlaila Lubis
Foto: Gagasan/Elvina

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.