Kekhawatiran Presma Pada PBAK Akbar 2018

Gagasanonline.com – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Akbar 2018 menyebabkan kekhawatiran Presiden Mahasiswa Yudi Utama Tarigan. Yudi mengatakan kekhawatiran muncul disebabkan oleh faktor-faktor di lapangan, Senin (17/09/2018).

Menurut Yudi kesulitan selama PBAK Akbar diantaranya, sulit mengatur Mahasiswa Baru (Maba) karena jumlah yang tidak sedikit dan kurangnya sinergi dengan Rektorat. Selain itu, kekhawatiran mengenai kesehatan Maba juga terjadi karena kurangnya Fasilitas Kesehatan seperti obat-obatan, air hangat dan lainnya.

Selain kesehatan, Yudi pun mengkhawatirkan keefektifan dalam pengenalan Lembaga di UIN Suska Riau. Karena menurutnya tujuan PBAK adalah kaderisasi lembaga.

“Karena terpisah di dua tempat jadi menimbulkan pertanyaan,” sebutnya.

Yudi berharap dengan adanya PBAK Akbar, Maba lebih jelas ingin menjadi Mahasiswa seperti apa. “Jika setelah PBAK Maba masih menjadi Mahasiswa biasa-biasa saja berarti PBAKnya gagal,” ujarnya.

Ia juga berharap untuk pihak kampus agar bisa membagi antara peran mahasiswa dan peran Pimpinan. “Jangan peran mahasiswa dikerjakan oleh pimpinan dan sebaliknya,” tutupnya.

Penulis : Winda Oktavia

Editor : Syahidah Azizah Sipayung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.