gagasan-online.com –Ada yang berbeda dalam pementasan teater bangsawan yang digelar Sanggar Latah Tuah kali ini. Dalam episode ‘Anak Mayat’, Duta Bahasa Provinsi Riau Daniel Hulu, berperan sebagai Raja Kecil yang akan merebut kembali tampuk kekuasaan kerajaan Johor.
“Akan ananda pelihara sekin sakti ini. Sebagai pengganti ayahanda wakilnya diri. Jika benar ananda keturunan sejati, tentulah sekin berbisa ini tidak akan melukai diri.” Perlahan-lahan Raja Kecil mendekatkan ujung sekin tersebut ke pergelangan tangannya. Dengan gerakan yang sangat cepat Raja Kecil menyayat urat nadinya.
Demikianlah sepotong dialog yang akan diperankan oleh Daniel sebagai Raja Kecil yang akan memperjuangkan haknya sebagai pewaris tahta kerajaan Johor.
Daniel Hulu, mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Abdurrab ini merupakan salah satu anggota Sanggar Latah Tuah. Ia mengenal Latah Tuah dari berbagai pertunjukan dan pementasan yang pernah ia saksikan, lalu ia memutuskan untuk bergabung dalam pementasan kali ini.
Naskah Pementasan Teater Bangsawan Peterakna episode ‘Anak Mayat’ ditulis oleh SPN. G.P Ade Darmawi ini merupakan salah satu garapan besar Sanggar Latah Tuah, setelah pementasan-pementasan sebelumnya, episode Seulas Nangka (2014) dan episode Mangkat di Julang (2015) sukses dipentaskan dengan jumlah penjualan tiket yang mencapai jumlah 2000-an.
Pementasan yang disutradarai Muhammad Rezza Akmal ini menggabungkan seni musik, syair, seni rupa, tari, teater dan vokal dalam sebuah pementasan apik bertema sejarah melayu klasik. Teater Bangsawan Episode Anak Mayat ini akan ditampilkan pukul 19.30 pada tanggal 19, 20 dan 21 Oktober 2016 di Anjung Seni Idrus Tintin Pekanbaru.
“Saya berharap peran saya dalam pementasan ini, kita dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai budaya melayu dengan metode visual, yang mungkin sudah mulai enggan membaca buku atau sejarah melayu,” tutup Daniel.
Penulis: Bayu Suci Kurnia (rilis)