Mahasiswa Fapertapet Sesalkan Sikap Pimpinan yang Tidak Mau Berbaur

gagasan-online.com : Bulan suci ramadhan 1437 H/2016 merupakan bulan yang penuh fitrah, seluruh umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Begitu juga halnya di Indonesia, seluruh masyarakat bersemangat menyambut datangnya bulan ini yang hanya ada satu kali dalam setahun dengan berbagai macam cara dalam menumbuhkan sifat kerukunan bermasyarakat.

Pada umumnya masyarakat kita menyambut bulan puasa salah satunya dengan mengadakan sahur ataupun buka bersama, baik dalam ruang lingkup keluarga, instansi, maupun kelompok-kelompok pengajian. Tujuan dilakukan seperti itu antara lain untuk mempererat ukhuwah islamiyah yang sangat dianjurkan agama kita Islam sehingga rasa persaudaraan kian kokoh.

Namun hal ini berbanding jauh dengan apa yang diharapkan, kondisi yang berbeda terjadi di salah satu fakultas yang ada di kampus UIN Suska Riau. Salah satu contohnya seperti di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Menurut Imam Nawawi selaku kadis Sosial dan Kerohanian BEM Fapertapet, nuansa keakraban dalam menyambut datangnya bulan puasa hanya dirasakan oleh kalangan mahasiswanya saja.

“Hal ini sangat berbeda yang saya lihat di fakultas lainnya, dimana fakultas lain mahasiswanya sangat berbaur dengan para jajaran pimpinan mereka. Terkadang di sisi lain kami selaku mahasiswa merasa iri dengan sikap para pimpinan fakultas lain yang tidak sungkan berbaur dengan mahasiswanya, sangat jauh berbeda dengan fakultas kami. Padahal harapan dari kami mahasiswa, kami juga ingin seperti halnya mereka yang sangat berbaur dengan pimpinannya,” katanya.

Anggi Destriono selaku mahasiswa Fapertapet dan juga selaku bidang Advokasi dan Propaganda BEM Fapertapet sangat menyayangkan hal ini terjadi. Bagaimana mungkin mahasiswanya mau berbaur sedangkan orang tuanya sendiri enggan berbaur. Sudah selayaknya selaku orang tua di Fakultas menjadi sebuah kewajiban untuk membina mahasiswa didiknya di luar jadwal perkuliahan, melalui momentum ramadhan inilah kesempatan untuk menjalin kedekatan emosional terhadap anak didiknya dengan salah satu contoh yang bisa dilakukan yaitu buka puasa bersama, siraman rohani dengan mahasiswanya sendiri.

“Padahal  BEM Fapertapet  sendiri sudah menyiapkan beberapa anggaran dari sumbangan beberapa mahasiswa yang sangat ingin berbuka puasa para dosen dan pimpinan kami. Namun pada kenyataanya pimpinan kami enggan untuk berbuka puasa bersama kami mungkin dikarenakan tempat dan suasana berbuka puasa bersama kami sangat sederhana sehingga beliau lebih memilih untuk berbuka puasa bersama antara dosen dan pimpinan tanpa melibatkan mahasiswa di tempat mewah yang menurut mereka cocok serta kondusif,” tutur Anggi.

Anggi Menmbahkan, harapanya kedepan budaya yang seperti ini sebisa mungkin tidak terjadi lagi agar kedepannya fakultas Pertanian dan Peternakan lebih rukun sehingga terasa persaudaraannya.

RILIS DARI BEM FAPERTAPET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.