Kajur Manajemen S1 Mengecam Isu Boikot PKL dan UAS

p { margin-bottom: 0.1in; direction: ltr; line-height: 120%; text-align: left; widows: 2; orphans: 2; }

Mulya Sosiadi : Kajur Manajemen S1 ini mengecam isu pemboikotan PKL dan UAS. Mengancam Kredibiltasnya sebagai Kajur (Foto : Salma)
gagasan-online.com : Ketua
Jurusan (Kajur) Manajemen S1 mengecam isu pemboikotan Praktek Kuliah
Lapangan (PKL) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang disebar melalui
pesan singkat beberapa waktu lalu. Kajur Mulya Sosiadi mengaku kecewa
dan menilai hal ini tidak seharusnya dilakukakan kalangan akademis.
Mulya
menunjukkan pesan singkat tersebut yang mengatasnamakan Forum Dosen
dan Mahasiswa (Fordom). Isinya, pemberitahuan akan dilakukan aksi
memboikot UAS dan PKL yang berakibat pada studi para mahasiswa.
Menurut Mulya, pemboikotan terhadap PKL berakibat fatal dan mengancam
kredibilitasnya sebagai Ketua Jurusan. “Ya Allah, program ini
bukan program sembarangan, program ini sudah disusun berbulan-bulan,
“katanya.
Jika
isu ini benar disebar oleh para dosen, ia meminta agar menghentikan
aksi ini dan menyelesaikan dengan cara yang baik dan benar. Ia juga
meminta para dosen untuk tidak melibatkan mahasiswa untuk memboikot
perkuliahan. “Masih ada jalan lain untuk menyelesaikan
masalah,”katanya.
“Saya
mengecam dosen yang mengajak-ngajak memberhentikan perkuliahan,
melibatkan mahasiswa pada persoalan ini, memberikan isu-isu tidak
benar,” tambahnya saat ditemui Gagasan diruangannya.
Lebih
lanjut, Mulya berharap para mahasiswa untuk terus berkuliah dan tidak
terpancing dalam permasalahan di Fekonsos. Menurutnya, pihak jurusan
saat ini sedang memperbaiki sistem perkuliahan agar kembali efektif.
Pasalnya, sejumlah aksi fordos sempat menghentikan beberapa kegiatan
perkuliahan. “Betapa ruginya kita, Akhirnya terkorbankan kuliah,
“katanya.
Puluhan
dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang tergabung dalam forum
dosen melakukan aksi protes terhadap rotasi pejabat yang dilakukan di
fakultasnya. Mereka menuntut sejumlah Kajur, Sekjur, dan Kepala
Bagian Tata Usaha untuk diganti karena menyalahi sejumlah aturan
termasuk statuta kampus. Selain itu, para pejabat terpilih yang
diprotes dinilai tidak dapat menciptakan rasa saling menghargai
antara pegawai dan dosen. Kebijakan yang dikeluarkan juga dinilai
tidak menguntungkan kemajuan akademik di fakultas ini.(Salma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.