Penulis: Delfi Ana Harahap
Gagasanonline.com- Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum (HMJ IH) Rizky Maulana mengatakan acara Pekan Ta’aruf Mahasiswa Ilmu Hukum (Petamih) tetap dilaksanakan secara luring sesuai tanggal dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Rizky membantah adanya pungutan liar (pungli) terhadap Mahasiswa Baru (Maba), karena acara Petamih tidak bersifat paksaan atau wajib, hanya untuk Maba yang ingin ikut saja.
“Acara tetap berjalan sesuai protokol kesehatan. Tidak ada pungli, 150 ribu itu untuk yang ingin mengikuti kegiatan saja. Gak wajib bayar kalau tidak ikut. Panitia juga ikut iuran untuk kegiatan acara, bisa ditanyakan ke panitia-panitia berapa yang sudah mereka keluarkan,” ucapnya melalui Whatsapp, Jumat (05/03/2021).
Baca juga: Aliansi Mahasiswa FSH Tuntut Acara Pekan Ta’aruf Mahasiswa IH Dibatalkan
Dalam poster Petamih uang Rp 150.000 digunakan untuk biaya akomodasi transportasi, konsumsi, kaos Petamih, sertifikat dan stiker yang diberikan kepada Maba. Rizky menjelaskan bahwasannya selama dua tahun berada di HMJ IH ia sama sekali tidak menerima dana Organisasi Mahasiswa (Ormawa) karena tidak dikeluarkannya SK oleh pihak UIN Suska.
“Salah satu syarat mendapat anggaran harus ada SK. Sedangkan saya menjabat dua priode di HMJ sampai sekarang belum megang SK. Saya tidak tanda tangan fakta integritas yang salah satu isinya membungkam demokrasi, saya tidak tanda tangani sampai sekarang, dan SK tidak ada sampai sekarang,” terangnya.
Baca juga: Tergugat Sengketa Sema Dema FSH Apresiasi Hasil Sidang Putusan
Kata Rizky Petamih menjadi acara tahunan IH untuk meningkatkan silaturahmi antar mahasiswa. Jika nantinya timbul permasalahan mengenai pelaksanaan Petamih, Rizky menegaskan akan menyelesaikannya langsung dengan pimpinan FSH tanpa campur tangan mahasiswa jurusan lain.
“Permasalahan ini jangan terlalu dibesar-besarkan, kami akan selesaikan,” tutup Rizky.
Sampai tulisan ini dirilis Dekan FSH masih belum merespon pesan Gagasan.
Reporter: Delfi Ana Harahap
Foto: Gagasan