Penulis: Annisa Firdausi
Gagasanonline.com- Dalam sidang putusan sengketa Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), majelis hakim ad hoc putuskan membubarkan Dema dan Sema yang sebelumnya sudah terpilih pada 7 Oktober dan 28 November 2020. Suprayogi selaku tergugat mengaku sangat mengapresiasi gerakan mahasiswa penggugat dan tergugat, serta menerima putusan hakim.
“Saya selaku Ketua Dema terpilih yang digugat sangat mengapresiasi gerakan teman-teman baik dari penggugat atau tergugat. Semoga rangkaian persidangan ini dapat menjadi pembelajaran kita kedepannya,” ucapnya Senin (01/03/2021).
Baca juga: Hakim Menangkan Gugatan Mahasiswa atas Sengketa Sema Dema FSH
Menurut Yogi hasil persidangan tidak mencari kesalahan maupun kebenaran penggugat dan tergugat, melainkan sebagai pembelajaran bersama.
“Hasil persidangan kemarin mungkin sudah dianggap keputusan yang adil bagi para hakim, semoga bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah yang maha adil,” terangnya.
Kuasa hukum tergugat, Nurhilal Nazril Arif mengapresiasi kebijakan pimpinan FSH untuk mengadakan sidang sengketa dan menghormati hasil sidang putusan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Kenali Beragam Bentuk Kekerasan Seksual
“Dekan tidak mau mengambil risiko dengan mengatakan yang ini benar, yang ini yang salah, tapi dengan bijaknya Dekan mempersidangkan hal tersebut. Maka dengan dipersidangkan keputusan ini memiliki autoritatif hukum serta kebijakan ini memiliki kredibilitas dan akuntabilitas,” ujarnya melalui Whatsapp.
“Dengan diadakannya persidangan ini kami mendapatkan pelajaran bagaimana sistem persidangan serta mekanisme persidangan Mahkamah Konstitusi mahasiswa FSH,” sambungnya.
Reporter: Sabar Aliansyah Panjaitan
Editor: Lia Resti Andani
Foto: Mahasiswa FSH