Gelar Wisuda Periode V, UIN Suska Riau Lantik 8 Wisudawan Peridikat Pemuncak

Penulis: Amrina Rosida

Gagasanonline.com – UIN Suska Riau kembali melaksanakan Sidang Senat Terbuka Universitas dalam rangka wisuda Program Magister ke-67, serta Program Sarjana dan Diploma ke-87 periode V. Sebanyak 800 wisudawan dari delapan fakultas dinyatakan lulus, termasuk 18 diantaranya dari program pascasarjana.

Kegiatan berlangsung di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska Riau pada Rabu (6/7/2022). Khairunnas Rajab selaku rektor UIN Suska Riau, dalam pernyataannya menyebut tak ada wisuda doktor pada periode ini, lantara sebelumnya kuota sudah terpenuhi oleh program Diploma 3 (D3).

“Di wisuda periode kali ini tak ada wisudawan dari program doktor. Sebab kuota sebelumnya telah terpenuhi oleh program D3,” katanya.

Kendati begitu, ia menyatakan setidaknya terdapat 8 wisudawan yang menduduki predikat pemuncak dalam wisuda periode V ini . “Dua diantaranya merupakan pascasarjana atau mengambil program magister,” ungkapnya.

Salah satu wisudawan predikat pemuncak itu adalah Tolaal Badri Alaina, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi jurusan Teknik Elektro angkatan 2017. Ia lulus pada 2021 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memuaskan, yakni 3,84.

Saat di temui Gagasan, Tolaal sempat bercerita bahwa dirinya saat ini telah bekerja di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan akan fokus pekerjaannya. “Rencana dari dulu ingin mencari kerja sesuai kemampuan dan alhamdulillah sudah lulus di polri melalui jalur sarjana,” ungkapnya.

Dengan posisi yang sangat memuaskan, semasa menjadi mahasiswa Tolaal juga banyak mengikuti kegiatan kampus seperti beorgabisasi dan lain sebagainya. Ia juga memberikan tips bagaimana membagi waktu kuliah dan organisasi.

“Prinsip saya, kuliah itu tetap nomor satu tetapi organisasi bukan nomor dua. Kita harus pandai membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi,” ujar Tolaal.

Sebab menurutnya, saat menjadi mahasiswa, berorganisasi sangat penting karena dapat menambah pengalaman. Selain itu, dalam dunia pekerjaan sekarang membutuhkan orang-orang berpotensi, juga pandai berorganisasi, membagi waktu, dan mengajak rekan-rekannya bekerja sama mencapai tujuan.

“Organisasi itu tidak menghambat seseorang untuk kuliah, malahan dari organisasi lah seseorang itu bisa belajar mendapatkan pengalaman yang lebih,” tegas Tolaal.

Ia pun berpesan kepada mahasiswa lainnya yang masih mengambil mata kuliah dan mengerjakan tugas akhir, untuk terus berusaha menyelesaikannya. “Tetap semangat dan jangan lupa terus berdoa meminta rida Allah dan orang tua serta bersungguh-sungguh dalam mengerjakan skripsi,” ucap Tolaal.

Lain halnya dengan Tolaal, Ayu Lestari Wisudawati yang juga menduduki pridakat pemuncak mengungkapkan masa tersulit saat menjadi mahasiswa ialah ketika dibebani banyak tugas. Menurutnya, tugas sering menumpuk saat mendekati waktu deadline. “Sedikit stress waktu banyak tugas-tugasnya itu aja selama perkuliahan,” ujar Rahmania.

Diketahui Rahmania merupakan wisudawati dari Fakultas Psikologi jurusan Psikologi angkatan 2016, lulus pada 2021 dengan IPK 3,75. Kini ia telah diterima menjadi guru di salah satu sekolah Taman Kanak-kanak.

Meski begitu, Rahmania berpesan kepada mahasiswa lainnya, khususnya mahasiswa psikologi untuk tetap semangat dalam menjalankan perkuliahan. “Pesan saya sih semangat untuk mahasiswa dan mahasiswi psikologi, saya udah merasakan kalau anak-anak psikologi itu lumayan susah ya lulusnya karena yang lain bisa tiga setengah tahun dan kalau anak psikologi itu paling cepat 4 tahun jadi semangat,” tutup Rahmani.

Reporter: Annisatul Fathonah, Amrina Rosida
Editor : Sabar Aliansyah Panjaitan
Foto : Dokumen Gagasan/Amrina Rosida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.