Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Perbandingan Mahzab Berakhir Ricuh

Penulis : Annisa al zikri**

Gagasanonline.com – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbandingan Mahzab melaksanakan Musyawarah Besar (mubes) periode 2022 yang diselenggarakan di Gedung Belajar Fakultas Syariah. Namun dipertengahan sidang terjadi kericuhan setelah pembacaan tata tertib, pada Sabtu (23/4/2022).

Hal ini diungkapkan oleh Rifka Fadilah Ketua Pelaksana Mubes Prodi Perbandingan Mahzab UIN Suska Riau periode 2022. Rifa mengatakan semua peserta sudah hadir baik peserta peninjau, peserta penuh, peserta penuh yang sah, pengurus inti, panitia pelaksana, demisioner dan alumni beserta pengurus HMPS lainnya.

“Disini pada sidang poin satu peserta penuh dinyatakan kuorum sehingga bisa memulai mubes dan persidangan. Tapi setelah pembahasan tata tertib persidangan pasal 5 ayat 1 mulai terjadi keributan. Nah keributan ini yang menyebabkan peserta penuh itu keluar dari forum dan menyebabkan forum tidak lagi kuorum,” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Minggu (1/5/2022).

Terjadinya kericuhan hingga pelemparan palu sidang Pimpinan sidang, Rendi Afri mengungkapkan saat berlangsungnya persidangan muncul kericuhan hingga terjadi aksi saling dorong-dorongan antar kubu. Kericuhan terjadi pada saat pembahasan tata tertib persidangan mengenai delegasi suara penuh. Kemudian pasangan calon urut 1 mengambil palu sidang dan membuang keluar lewat jendela lantai 3.

“Pasangan calon urut 1 mengambil palu sidang dan membuang keluar lewat jendela lantai 3 hingga terjadinya dorong-dorongan antar kubu,” katanya saat diwawancarai melalui WhatsApp, pada Rabu (27/4/2022).

Rendi menambah kan kejadian seperti itu sudah lumrah terjadi pada saat persidangan. Namun pihaknya menyayangkan tindakan calon ketua nomor urut 1 yang membuang palu sidang.

Baca : 3 Alasan Ustad Abdul Somat Dideportasi Oleh Pemerintah Singapura

“Tidak asing lagi bagi mahasiswa ketika mubes berlangsung. Tapi kami menyayangkan calon ketua dari nomor urut 1 ini membuang palu sidang. Sebagai calon ketua seharusnya memperlihatkan kualitas dan kepantasan sikap sebagai calon pemimpin selanjutnya,” ujarnya.

Senada dengan Rendi, calon bupati paslon 2 Iqbal Nursal mengungkapkan sebenarnya mubes ini berjalan dengan lancar hingga selesainya skorsing waktu zuhur.

“Namun setelah itu terjadi sedikit ricuh pelarian palu sidang oleh paslon satu, atas nama saudara Wanda Saputra,” kata Iqbal.

Namun calon bupati paslon 1, Wanda Saputra mengatakan kericuhan itu terjadi bukan tanpa alasan. Wanda merasa tidak adanya asas keadilan pada saat sidang dan presidium sidang tidak adil pada sidang mubes. Itu sebabnya Wanda mengambil palu sidang dan meleparnya dari jendela gedung lantai 3.

“Dimana ada beberapa poin yang sudah di sepakati oleh forum terutama pada tata tertib Persidangan di pasal 5 ayat 1. Forum sudah sepakat untuk mengubah redaksi nya, namun pimpinan sidang tidak kunjung mengetuk palu sidang dan itu terjadi hingga dua kali,” jelasnya.

Walk outnya paslon 1, sebagian peserta dan ketupel. Setelah terjadinya kericuhan pada saat persidangan, calon bupati dan wakil bupati paslon 1 walk out dari tempat persidangan.

“Namun diikuti setelahnya delegasi suara penuh dari semester 6 dan semester 4 kelas 1a, dan tidak lama setelah itu ketua pelaksana yang walk out juga,” ungkap Iqbal.

Calon wakil bupati paslon 1, Zuniar mengungkapkan walk out nya paslon 1 berserta peserta membuat ketua pelaksana menunda mubes karena suasana yang tidak kondusif.

“Paslon nomor urut 1, demisioner dan sebagian suara penuh walk out, setelah ketua pelaksana mengamati keadaan sidang yang sudah tidak kondusif maka ketua pelaksana membuat keputusan untuk mubes di pending sampai besok hari dan keluar dari ruangan,” ujarnya.

Rifka Fadilah mengungkapkan setelah paslon satu beserta beberapa peserta penuh wolk out hingga di forum hanya tersisa 3 orang peserta, dan ini membuat forum tidak kuorum lagi yang mencukupi 50 persen plus satu.

“Saya sebagai ketua panitia meminta melanjutkan mubes besok pagi tetapi keputusan saya ini tidak di sepakati oleh forum dan saya mengajukan opsi lain tapi tidak disepakati oleh forum,” ungkapnya.

Baca : Jalin Kerja Sama, UIN Suska dan Pemkot Pekanbaru Tandatangani MoU dan MoA

Hal ini membuat Rifa merasa tidak di hargai sebagai panitia pelaksana, sebab ketua pelaksana memiliki tanggung jawab serta menjadi keamanan dan ketentraman. Akhirnya Rifa pun memutuskan untuk walk out juga.

Berlanjutnya persidangan setelah beberapa peserta walk out
Setelah paslon 1 serta beberapa peserta dan ketua pelaksana walk out dari persidangan, pimpinan sidang tetap melanjutkan sidang tersebut.

“Pimpinan sidang dan Paslon nomor urut 2, sebagian panitia melanjutkan persidangan yang sudah di tunda oleh ketua pelaksana dimana di usulkan oleh salah seorang alumni Perbandingan Mazhab. Namun dia bukan demisioner, sedangkan demisioner semuanya ikut walk out karena tidak terima sidang dilanjutkan,” ungkap Zuniar dari paslon satu.

Iqbal Nursal dari paslon nomot urut 2 mengatakan setelah ketua pelaksana menyatakan untuk walk out maka forum menyepakati persidangan itu tetap dilanjutkan berdasarkan ADRT.

“Dimana pimpinan sidang menanyakan kembali kepada forum apakah persidangan itu dilanjutkan atau pending. Kemudian sidang dilanjutkan dan mengenai palu diganti dengan tongkat sapu kayu atas dasar kesepakatan dari forum,” kata Iqbal.

Ketupel mengadakan Mubes lanjutan dihari senin, Iqbal nursal dari paslon nomor urut 2 mengatakan adanya mubes tandingan pada hari Senin yang dilaksanakan oleh paslon satu.

“Jadi beberapa hari yang lalu mereka melaksanakan mubes tandingan yang dilaksanakan oleh paslon 1 saja,” ucapnya.

Kemudian Iqbal menjelaskan ada banyak kecacatan administrasi dalam Mubes tersebut.

“Banyak cacat administrasi mulai dari senat Mahasiswa (Sema) Fakultas tidak ada dalam Mubes, lalu Kepala Jurusan (Kajur) dan Sekretaris Jurusan (Sekjur) tidak ada yang mengetahui Mubes itu, lalu surat undangan hanya tertuju pada orang tertentu. Jadi kita disini takutnya sudah bermain eksternal,” pungkas Iqbal.

Di lain sisi, Rifa Fadillah mengatakan panitia pelaksana melanjutkan mubes pada hari Senin 25 April 2022, namun Ketua HMPS dan paslon nomor urut 2 walk out sebelum sidang dimulai.

“Mubes yang dilaksanakan pada hari Senin ini dihadiri oleh peserta penuh sebanyak 5 orang, Paslon nomor 1 dan 2. Namun paslon nomor 2 dan Ketua HMPS Perbandingan Mahzab walk out ketika forum sidang belum dimulai. Dinyatakan korum pada hari Senin karena sudah mencukupi 50 persen plus satu dan ini dinyatakan resmi,” ungkap Rifa.

Wanda Saputra mengaku ada undangan untuk melaksanakan mubes di hari Senin yang merupakan mubes lanjutan yang sebelumnya di pending oleh Ketua Pelaksana pada hari Sabtu (23/4/2022).

“Kami sebagai paslon 1 dan 2 diundang untuk menghadiri mubes beserta Demisioner, ketua HMPS, kosma atau delegasi dari setiap kelas yang ada di Perbandingan Madzhab, di buktikan dengan surat kuasa,” ujarnya.

Wanda menambahkan sebelum acara di mulai ketua HMPS yaitu Rendi Afri dan paslon nomor urut dua walk out secara bersamaan namun persidangan tetap dilanjutkan oleh Ketua Pelaksana.

“Dari 7 suara penuh hanya 5 saja yang datang dan itu sudah dinyatakan kuorum dan dari 5 suara penuh itu terdiri dari Semester 10, 8, 6, 4A, 2A. Dan tidak di hadiri oleh semester 4B dan semester 2B. Dan dari ke 5 suara penuh itu memilih dengan voting suara dan ke 5 nya memilih paslon nomor urut satu, dari ke 5 suara penuh yang datang 3 yaitu delegasi dari kosma yang di buktikan dengan surat kuasa dari kosma masing-masing,” ungkapnya.

Adanya keganjalan di masing-masing paslon Wanda Saputra merasa ada keberpihakan presidium sidang kepada paslon 2 sehingga memicu keributan.

“Adanya keberpihakan presidium sidang secara jelas kepada paslon nomor urut 2, sehingga memicu keributan di antara kedua paslon. Paslon nomor 2 didukung penuh oleh presidium sidang yang seharusnya presidium sidang harus bersikap netral apalagi sebagai bupati atau ketua HMPS,” ungkapnya.

Ia menambahkan salah satu bukti keberpihakan HMPS Perbandingan Mazhab terhadap salah satu calon yaitu terkait postingan di Instagram poster bupati terpilih prodi perbandingan mahzab adalah paslon 2.

“Paslon nomor 2 di dukung dari keberpihakan Ketua HMPS sehingga dapat ditampilkan foto paslon nomor urut 2 di Instagram HMPS Perbandingan Madzhab,” pungkasnya.

Baca : Pilkadema UIN Suska Diwarnai Penolakan, Ormawa Keluarkan Mosi Tak Percaya

Hal yang sama di sampaikan oleh Zuniar, ia merasa banyak kecurangan yang terjadi di dalam persidangan, mulai dari teknik persidangan yg memang tidak sesuai dengan semestinya.

“Dimana seperti tidak adanya suara penuh dan peninjau dari setiap kelas, tapi presidium menjadikan seluruh mahasiswa Perbandingan Mazhab menjadi suara penuh dan peninjau, selain itu adanya keberpihakan presidium sidang secara jelas terhadap paslon no 2,” ucapnya.

Berbeda dengan Wanda dan Zuniar, Iqbal Nursal mengatakan adanya dugaan keberpihakan Ketua Pelaksana dengan paslon 1 setelah Ketua Pelaksana ikut walk out bersamaan paslon 1 dan delegasi suara penuh dari semester 6 dan semester 4 kelas 1A.

“Cuma yang perlu di garis bawahi yaitu panitia yang lain tidak ada yang walk out, jadi dari sini timbul dugaan bahwa Ketua Pelaksana ke paslon 1,” kata Iqbal.

Ia menambahkan setelah adanya mubes tandingan, Pimpinan HMPS Rendi Afri dipanggil oleh Kajur dan Sekjur untuk klarifikasi terkait mubes yang dilaksanakan pada hari Sabtu.

“Lalu setelah Pimpinan HMPS dipanggil, kemudian pada hari Senin setelah zuhur atau siang menjelang sore pihak paslon 1, Ketupel, dan tim paslon 1 mendatangi Wakil Dekan III dan juga berjumpa Kajut dan Sekjur di ruangan tersebut. Tapi di sini ada keanehan, karena ada jurusan eksternal yang ikut masuk ke paslon 1. Sementara orang ini bukan dari Jurusan Perbandingan Mahzab tetapi ada kesamaan background organisasi eksternal. Hingga kita tanya mengenai jurusan eksternal yang berada dalam ruang Wakil Dekan III itu dan mereka menjawab Abang itu minta tandatangan, namun karena ada kami mereka jadi bincang-bincang sedikit,” tutupnya.

 

Reporter : Annisa al zikri
Editor : Rindi Ariska
Sumber foto : Dok. Iqbal Nursal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.