UKK/UKM Pertanyakan Pengadaan Komputer dan Printer Untuk Sema Dema Selingkungan UIN Suska Riau

Penulis: Hendrik Khoirul Muhid, Sabar Aliansyah Panjaitan

Gagasanonline.com – Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Suska Riau mengadakan pengadaan barang inventaris berupa komputer dan printer yang dianggarkan dari Sub Direktorat (Subdit) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Kementerian Agama Pusat. Inventaris tersebut didistribusikan untuk Sarpras kegiatan Organisasi Mahasiswa atau Ormawa tahun anggaran 2021 dengan jumlah anggaran mencapai Rp200 juta setiap tahunnya.

Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan UIN Suska Riau, Samardi mengungkapkan, pengadaan barang tersebut hanya diperuntukkan bagi Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) di lingkungan UIN Suska Riau, dan tidak untuk Unit Kegiatan Kampus (UKK) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). “Untuk anggaran tahun ini semua dana tersebut dialokasikan untuk pembelian komputer dan mesin print untuk 18 Sema Dema, baik di fakultas dan juga universitas dengan total 8 Sema dan 8 Dema fakultas serta Sema Dema Universitas,” ujar Kabag Kemahasiswaan saat diwawancarai pada Rabu (3/11/2021).

Samardi menjelaskan, Kabag Kemahasiswaan tidak memiliki wewenang memutuskan pengaplikasian anggaran Ormawa Rp200 juta tersebut. “Yang memiliki wewenang penuh akan hal tersebut ya WR (Wakil Rektor) III, kami dari perencanaan hanya diminta menggambarkan alokasi dana tersebut. Sehingga untuk tahun 2020 kemarin kita gambarannya adalah komputer dan perlengkapan sekretariat bagi Sema Dema,” ujar Samardi.

Ketua Umum Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Riski Effendi mengungkapkan, dirinya beserta UKK dan UKM lainnya tidak mengetahui dasar pengadaan barang tersebut. Ia juga mempertanyakan mengapa hanya Sema dan Dema saja yang mendapat pengadaan barang. Padahal, menurut Riski, jika dilihat dari keaktifannya, UKK dan UKM lebih aktif dibanding dengan Sema dan Dema yang hanya sebagian.
“Bukan tidak rela, tapi setidaknya tidak ada salahnya seluruh Ormawa baik selingkungan fakultas dan juga universitas mendapatkan hak yang sama agar tidak ada kesenjangan sosial antara berbagai pihak dan supaya adil,” ucap Riski, saat diwawancarai pada Rabu (3/11/2021).

Bukan hanya Riski, Ketua Ambalan Pramuka UIN Suska Riau Yuda Prasetyo juga mengaku keberatan jika hanya Sema dan Dema yang mendapatkan bantuan pengadaan barang komputer dan printer. Menurutnya, pihak kemahasiswaan tidak seharusnya pilah-pilih dalam mendistribusikan pengadaan inventaris, supaya tidak ada Ormawa yang merasa didiskriminasi maupun merasa diasingkan. Yuda mengatakan, salah satu tujuan berorganisasi adalah untuk membawa nama baik UIN ke luar, jadi sudah selayaknya semua Ormawa mendapatkan bantuan pengadaan barang.

Oleh sebab itu, menurutnya, pengadaan Komputer dan Printer memang harus dibagikan secara merata untuk seluruh Ormawa di UIN Suska Riau, sehingga tidak ada diskriminasi antara sesama mahasiswa yang berorganisasi. “Kami sendiri di Pramuka itu kalo untuk print itu butuhlah, karna setiap mau kegiatan apa pun itu, mingguan, bulanan ataupun per tiga bulan. Itu selalu membutuhkan mesin print kalau tak ada memang besar pengeluarannya di situ banyaknya,” kata Yuda, pada Kamis (4/11/2021).

Ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Prengky mengatakan pihaknya baru mengetahui kabar tersebut saat diwawancarai di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), Kamis (4/11/2021). Kendati baru tahu, Prengky mengaku kecewa, setali tiga uang dengan Riski, dirinya juga mempertanyakan mengapa pembagian komputer dan printer hanya untuk Sema dan Dema, sedangkan dana yang dipakai merupakan anggaran untuk Ormawa, yang harusnya disamaratakan untuk semua Ormawa di lingkungan UIN. “Kalau memang bisa, kenapa tidak dianggarkan untuk semua Ormawa yang ada di UIN Suska. Karena semua Ormawa itu punya peran masing-masing, UKK UKM punya perannya masing-masing. Sema Dema punya perannya masing-masing, tetapi kenapa harus dibedakan?” kata Frengky.

Pengadaan barang Komputer dan Printer tersebut merupakan janji pihak rektorat hasil audiensi sejumlah Dema Fakultas di UIN Suska dengan Rektor dan pimpinan lainnya. Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) M. Alif Effendy saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (4/11/2021) mengatakan, saat audiensi tersebut, Dema-Dema Fakultas mempertanyakan terkait anggaran masing-masing Ormawa yang turun drastis. “Sekarang kan udah diseragamkan itu kan Sema Dema Rp15 juta, satu periode. Nah itu kami pertanyakan kenapa bisa turun jauh seperti itu. Alasan yang diberikan pimpinan adalah sebagian anggaran itu dialihkan untuk pengadaan inventaris , komputer dan seperangkatnya gitu,” kata Alif.

Kendati sudah direncanakan sejak lama, Alif mengatakan inventaris yang dijanjikan tersebut sampai saat ini belum didistribusikan oleh pihak kemahasiswaan. “Barang itu belum ada sampai sekarang dan belum diserahkan kepada kami,” katanya. Bahkan pihaknya sempat meragukan apakah janji pengadaan barang tersebut bakal terealisasi. Padahal, kata Alif, inventaris tersebut telah dijanjikan sejak Rektor Hairunnas dan jajarannya menjabat. “Namun sampai saat sekarang tidak ada konfirmasi lebih lanjut. Kalau dikasih ya senang cuman kayaknya hanya janji saja, sudah lama soalnya,” tuturnya.

Terkait bantuan Komputer dan Printer hanya untuk Sema dan Dema, Alif mengatakan seharusnya semua Ormawa di UIN Suska Riau, baik itu Sema, Dema, UKK, UKM, maupun himpunan juga diberikan fasilitas yang sama, mengingat pengadaan barang tersebut menggunakan anggaran untuk Ormawa. Menurutnya, tidak etis apabila hanya Sema dan Dema saja yang mendapatkan bantuan pengadaan barang sementara Ormawa lain tidak. “Kalau emang pihak kampus tidak bisa memberikan (Komputer dan Printer, redaksi) ya kembalikan saja dana Ormawa masing-masing sebagaimana mestinya, tidak ada pemangkasan lagi,” katanya.

Ketua Dema Fakultas Ekonomi dan Sosial (FES) Auliya Rahmat Ritonga mengatakan pihaknya belum meninjau lebih lanjut terkait pengadaan barang komputer dan printer untuk Sema dan Dema. Ini lantaran dirinya belum lama menjabat sebagai Dema. “Saya kemarin baru terpilih, jadi belum terlalu mendalami terkait itu,” katanya via WhatsApp.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Edi Erwan saat dijumpai di Gedung Rektorat Lantai Empat mengatakan, terkait pengadaan barang Komputer dan Printer untuk Sema dan Dema tersebut telah dirancang pengalokasian dananya sebelum dirinya menjabat. “Sebelum saya menjabat sudah ada sebelumnya, direncanakan seperti itu jadi saya ya tinggal melanjutkan saja,” katanya, Kamis (4/11/2021).

Edi Erwan mengatakan, pimpinan terdahulu membuat kebijakan pendistribusian barang tersebut secara bertahap, yakni didahulukan Sema dan Dema baru kemudian Ormawa yang lain, mengingat keterbatasan dana selama Pandemi Covid-19. “Ya bertahaplah untuk saat ini, pimpinan sebelumnya mungkin memikirkan seperti itu. Bertahap dulu, sema dan dema dulu, nanti mungkin selanjutnya kita perhatikan lagi apa yang kurang lagi di Ormawa yang lainnya,” kata Edi Erwan.

Samardi mengatakan, di masa kepemimpinan WR III sebelumnya, pihak WR III dan Bagian Kemahasiswaan memang sudah sepakat bahwa anggaran di tahun selanjutnya akan dialokasikan untuk pengadaan barang yang sama bagi UKK dan UKM. “Tapi dikarenakan WR III-nya berganti, tentunya berganti pulalah kebijakannya,” kata Samardi.

Perencanaan anggaran di tahun yang akan datang tersebut, kata Samardi, direalokasikan oleh Edi Erwan untuk perbaikan seluruh sekretariat Ormawa selingkungan UIN Suska Riau, yang nantinya ada di Gedung Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa). Saat disinggung terkait realokasi dana tersebut, Edi Erwan membenarkan bahwa anggaran dana Sarpras Ormawa pengadaan barang komputer dan printer UKK dan UKM dialihkan untuk perbaikan sekretariat bagi Ormawa di UIN Suska Riau.

Edi Erwan mengatakan, sebelum didistribusikan, barang tersebut harus melalui tahap penomoran Barang Milik Negara (BMN), kemudian diadministrasikan sebagai aset negara. Edi juga tidak menyebutkan kapan pastinya barang tersebut didistribusikan, “Soal pembagian komputer ini kita menunggu dulu, sekretariat tertata dulu,” katanya.

Terkait sekretariat Ormawa, Dema FDK Alif mengatakan, setelah nantinya pengadaan barang didistribusikan, yang menjadi masalah adalah belum semua Ormawa memiliki sekretariat, termasuk Dema FDK, sehingga tidak tahu inventaris tersebut akan disimpan di mana. Mengingat barang tersebut adalah BMN yang tidak boleh dibawa ke mana-mana.
“Enggak mungkin pindah-pindah tempat terus untuk membawa komputer itu, sebab sama-sama kita ketahui untuk sekre Ormawa di UIN itu sampai saat sekarang itu belum ada,” ungkapnya. Oleh sebab itu, kata Alif, jika memang benar nantinya Dema dan Sema akan diberi inventaris Komputer dan Printer, ia berharap sekretariat Ormawa diperjelas lebih dulu. “Janjinya kemarin kan dulu di Rusunawa ya tapi sampai saat ini hanya janji-janji aja,” kata Alif.

Reporter: Wulan Rahma Fanni, Sabar Aliansyah Panjaitan
Editor: Annisa Firdausi
Foto: Dok. Gagasan/Hendrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.