Penulis: Satria Bumartaduri**
Gagasanonline.com-Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau melakukan aksi di Gedung Rektorat. Aksi tersebut menuntut kebijakan rektor yang dinilai otoriter dan merugikan mahasiswa. Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau menganggap rektor telah mengambil hak mahasiswa. Rabu (26/06/2019).
Aksi ini dimulai pukul 11.00 WIB sebelum menuju ke Rektorat, massa aksi menjemput mahasiswa ke setiap fakultas. Sebelum aksi dimulai, massa aksi melakukan salat berjamaah di lobi Rektorat. Setelah salat berjamaah massa aksi mulai membaca yasin dan melakukan salat jenazah.
Baca: Tampil Memukau, Teater Bangsawan SLT Tuai Pujian
Massa aksi yang diwakili oleh ketua DEMA Fakultas Ekonomi dan Sosial (FES) Fachrul Auza’i dan ketua DEMA Fakultas Psikologi (FPSI) Hendri Hidayat membacakan pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa UIN Suska yang isinya adalah tuntutan kepada rektor UIN Suska Riau Prof Akhmad Mujahidin.
“Pembungkaman terjadi dari lapisan mahasiswa, organisasi seakan tidak perlu lagi oleh pihak rektorat. Semua aturan dibuat sedemikian teliti untuk menutup suara perlawanan. Mulai dari pakta integritas hingga pemilihan ketua Lembaga mahasiswa yang aturannya tidak sedikitpun mencerminkan sistem kemahasiswaan,” sebut Fachrul.
Baca: Sanggar Latah Tuah Jalin Silaturahmi Lewat Teater Bangsawan
Adapun tuntutan yang diminta oleh Aliansi Mahasiswa UIN Suska Riau :
- Kembalikan budaya demokrasi mahasiswa UIN Suska
- Tuntaskan persoalan UKT yang kian mencekik mahasiswa
- Hapuskan Pakta Integritas sebagai syarat pengurusan ormawa
- Meminta layanan perpustakaan fakultas diaktifkan kembali
- Mengeluarkan SK pengurusan sesuai masa bakti satu tahun sebagaimana yang tertuang dalam PENDIS
- Meminta transparansi anggaran mahasiswa
- Meningkatkan fasilitas kampus khususnya keamanan dan pembangunan fasilitas olahraga (sepak bola)
- Menyelesaikan pembangunan masjid UIN Suska
- Kembalikan izin kegiatan malam khususnya di civitas ormawa
Tuntutan ini telah ditandatangani oleh seluruh ketua DEMA Fakultas Se-UIN Suska Riau. setelah menyampaikan tuntutan, massa aksi menunggu selama 30 menit jawaban dari pihak rektorat. Namun tidak ada pihak rektorat yang menemui massa aksi. Massa aksi memutuskan untuk menggelar unjuk rasa lagi pada esok hari.
“Besok akan kita lanjutkan sampai permasalahannya tuntas,” sebut salah satu massa aksi Hamzah.
Reporter: Satria Bumartaduri **, Muhammad Al-Hafiz**, Wulan Rahma Fanni
Editor: Winda Oktavia
Foto: Gagasan/Satria