Pelarangan Atribut Organisasi Eksternal Ditanggapi Beragam

p { margin-bottom: 0.1in; line-height: 120%; }


gagasan-online.com : Terkait pernyataan Rektor untuk penertiban penggunaan dan pemasangan atribut organisasi eksternal kampus, sejumlah mahasiswa menanggapi dengan beragam. Beberapa mendukung dan lainnya meminta klarifikasi terkait pernyataan pimpinan UIN tersebut.
Ramadhani, salah seorang aktivis mahasiswa eksternal kampus tidak

sependapat dengan Rektor. Ia menolak alasan penertiban yang disampaikan pimpinan kampus itu sebagai tindakan antisipasi perpecahan dalam mahasiswa UIN Suska Riau. Ia menyebut kemunculan organisasi eksternal juga mempunyai pengaruh positif untuk kelancaran kepengurusan organisasi internal kampus.”Kalau alasannya karena membuat perpecahan, saya rasa itu keliru”katanya.(Tautan Terkait : Antisipasi Perpecahan Mahasiswa, Rektor Larang Penggunaan Atribut Organisasi Eksternal Kampus)

 

Ramadhani (Sumber : Facebook.com)

Menurut Dani, tidak ada organisasi eksternal yang berniat untuk memecah belah mahasiswa UIN Suska. Organisasi eksternal mahasiswa yang ada di kampus selama ini dinilai membentuk
dan menjadi tanda hidupnya jiwa semangat pemuda. Namun ia mendukung keputusan Rektor, jika penertiban dilakukan terhadap organisasi eksternal yang berafiliasi dengan gerakan makar, aliran sesat atau berpolitik praktis. “Kalau yang mengarah kesitu bisa jadi,”ujarnya lagi.

Ia menyarankan pihak kampus untuk beraudiensi dengan perwakilan mahasiswa UIN Suska Riau yang aktif di organisasi eksternal sebelum kebijakan penertiban dilakukan. Ia juga berharap kampus mendukung pengembangan minat bakat mahasiswa dan sering menggelar diskusi mahasiswa, khususnya organisasi mahasiswa eksternal. “Ada kampus yang menerapkan seperti itu, jadi sering duduk satu meja bersama untuk menyelesaikan sebuah persoalan. Kenapa kita tidak boleh seperti itu,”ucap Dani.

Anshor (Sumber : facebook.com)

Berbeda dengan Dani, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi Anshor mendukung rencana Rektor untuk melakukan penertiban. Menurutnya sejumlah oknum dan pengambil keputusan beberapa organisasi eksternal memanfaatkan kampus untuk melancarkan beragam doktrin-doktrin bernuansa politik dan aliran kepercayaan. Hal ini membuat keberadaan organisasi eksternal memberikan efek negatif dan cenderung bernuansa politik. “Karena itu, keberadaan mereka doktrin-doktrin negatif itu muncul,”katanya.

Selain itu, Anshor juga menyarankan atribut-atribut organisasi eksternal lebih baik digunakan atau dipasang di luar kampus. Menurutnya sejumlah atribut organisasi eksternal terlalu frontal ditunjukkan di dalam kampus.“Terkesan seperti mencari popularitas
dikampus, ego organisasi. kalau bisa karena sifatnya eksternal diluar saja”,
tuturnya.

Ia berharap organisasi internal untuk aktif berperan dan lebih menonjolkan identas diri dalam keseharian kampus. Organisasi Internal diharapkan untuk dapat lebih banyak berkegiatan serta menunaikan tanggung jawabnya sebagai wadah minat bakat dan corong aspirasi mahasiswa dengan lebih baik lagi.(Ika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.