Enam Dampak Buruk Tidur Terlalu Lama

Penulis: Windi Astuti**

Gagasanonline.com- Tidur merupakan salah satu istirahat terbaik untuk tubuh agar dapat mengembalikan energi dan menyegarkan pikiran selepas beraktivitas seharian. Saat terlelap otak akan membersihkan racun-racun yang terbentuk ketika kita berpikir seharian.

John Peever menjelaskan bahwa tidur sangat berguna untuk memulihkan kesegaran tubuh dan pikiran. Direktur Laboratorium Biologi Sistem Saraf di Universitas Toronto berpendapat, tidur mampu membersihkan memori-memori buruk di otak, dan memaksimalkan daya ingat saat belajar. Bahkan, Peever menyebut tidur sebagai sesuatu baik untuk meningkatkan nafsu makan, suasana hati, serta libido.

 Baca: Kiat-Kiat Atasi Rasa Mager

Berdasarkan penelitian, di dalam otak manusia terdapat dua variasi gelombang tidur yaitu gelombang pelan atau sering disebut tidur lelap atau Sleep-Slow-Wave Sleep (SWS). Kemudian yang kedua adalah tidur bermimpi atau Rapid Eye Movement (REM).

Tidur yang baik memiliki jangka waktu yang pas dan teratur. Di mana  untuk orang dewasa seharusnya tidur selama tujuh sampai sembilan jam. Sedangkan lanjut usia berkisar antara tujuh sampai delapan jam.

Jam tidur yang baik haruslah sesuai dengan porsi dan kebutuhan. Jika seseorang tidur terlalu lama akan mengakibatkan beberapa dampak dalam sistem tubuhnya.

 Baca: HMJ HTNS Datangi Sekolah di Pedesaan, Kenalkan PTS PTN di Riau

Berikut dampak buruk jika tidur terlalu lama:

  1. Sakit Kepala

Sering tidur terlalu lama pada siang hari sehingga sulit tidur pada malam hari, akan mengakibatkan seseorang mengalami sakit kepala pada keesokan harinya. Hal ini terjadi karena tidur terlalu lama dapat mempengaruhi kerja senyawa kimia di otak (Neurotransmitter) seperti Serotonin. Ketika kinerja zat tersebut terganggu, aktivitas saraf di otak akan bermasalah sehingga berisiko menyebabkan sakit kepala.

  1. Sakit punggung

Sakit punggung umumnya dialami ketika tidur terlalu lama dengan posisi tidur yang sama, terutama posisi telentang. Hal tersebut dapat membuat tulang punggung terasa kaku dan kerap menimbulkan rasa nyeri.

  1. Obesitas

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang biasa tidur lebih lama atau lebih dari sembilan sampai sepuluh jam pada malam hari, orang tersebut berisiko tinggi mengalami obesitas dibandingkan dengan orang-orang yang tidur dengan jam tidur yang normal. Hal serupa juga dapat terjadi pada kondisi kurang tidur.

  1. Diabetes

Gangguan tidur baik tidur terlalu lama atau terlalu singkat, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering tidur terlalu lama atau kurang tidur, lebih berisiko untuk mengalami gangguan metabolisme dan hormon, salah satunya adalah insulin.

  1. Gangguan mental

Depresi sering kali bisa menyebabkan penderitanya mengalami insomnia. Akan tetapi, sebagian penderita depresi justru juga ada yang mengalami gangguan tidur berlebihan. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa membuat depresi semakin parah. Selain itu, tidur terlalu lama juga berisiko membuat seseorang mengalami gangguan cemas, sulit konsentrasi, berkurangnya daya ingat atau gangguan memori dan mudah lelah.

  1. Penyakit jantung

Beberapa studi menunjukkan bahwa risiko terjadinya penyakit jantung dapat meningkat pada orang yang sering tidur berlebihan atau kurang tidur. Penyebab terjadinya hal ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, gangguan tidur diketahui dapat membuat metabolisme dan kinerja organ tubuh menjadi bermasalah. Kondisi ini dapat memperberat kerja jantung dan meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

Editor: Teguh Arif Ramadhan
Foto: Unsplah
Sumber: P2PTM Kemenkes RI, alodokter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.