Pentingnya Self Talk Bagi Generasi Z

Penulis: Halimah Humairah Sirat**


Gagasanonline.com – Generasi Z, yang dibesarkan dalam pusaran media sosial, tengah bergulat dengan suara batin yang meragukan dan menghakimi. Tiap hari, jutaan anak muda mendengar bisikan halus dalam pikiran mereka yang mempertanyakan nilai diri, bakat, dan masa depan mereka. generasi Z bisa dipengaruhi oleh tekanan sosial media, ekspektasi tinggi, dan ketidakpastian masa depan. Keterpaparan terus-menerus terhadap informasi dan opini dapat memicu analisis berlebihan, menciptakan kecemasan dan ketidakmampuan untuk membuat keputusan dengan cepat.


Saat membuka Instagram dan TikTok, mereka disambut sempurna tubuh model dan kehidupan mewah selebriti. Setiap kali membaca komentar pedas netizen atau melihat foto liburan teman-teman, bisikan itu datang lagi “Kamu nggak cukup bagus”…”Kamu nggak cukup sukses”. Setetes demi setetes, self-talk ini mengikis kepercayaan diri remaja. Self-talk seperti ini biasa dikenal dengan negative self talk. Negative self-talk diartikan sebagai Pernyataan irasional yang dapat menyebabkan terganggunya emosi, merasa rendah diri, depresi, menyalahkan diri sendiri, dan khawatir berlebihan.


Gen Z dan lainnya perlu mengubah negative self talk menjadi positive self talk, hal ini dikarenakan positive self talk adalah pernyataan yang dapat memunculkan emosi positif sehingga seseorang dapat membangun semangatnya sendiri dan mencapai perubahan yang diinginkan. Positive self talk juga diartikan sebagai teknik yang dilakukan seseorang dengan cara melakukan dialog antara dirinya sendiri/kepada diri sendiri secara internal dan membantu untuk meningkatkan keterampilan mental dan mengendalikan hidup secara teratur dan bermakna. Contoh dari positive self talk seperti “Aku yakin bisa melewati situasi berat ini”, “aku punya potensi yang luar biasa, aku bisa, aku harus berani dan semangat”, dan kalimat positive lainnya.

Beberapa manfaat dari positive self talk adalah (Hidayatullah & Al Aluf, 2021):
1. Dapat mampu memperbaiki suasana hati
Dapat berubah menjadi tindakan nyata pada diri seseorang
2. Dapat memberikan motivasi, menambah rasa percaya diri, meningkatkan semangat, dan menjadi tidak mudah putus asa
3. Membantu mengendalikan hidup menjadi lebih teratur dan bermakna.


Berikut tips untuk mengubah negative self talk menjadi positive self talk (Albert Eliis dalam Srianturi, 2022) adalah:
1. Self listening, menerima dan mengakui emosi atau perasaan negatif yang muncul saat menghadapi suatu kondisi.
2. Cari tahu penyebab munculnya pikiran negatif.
3. Menghadapi dan mengarahkan pikiran negatif menjadi pikiran positif dan yakin bahwa pikiran negatif yang ada bisa dirubah menjadi pikiran yang positif.
4. Mengembangkan pikiran-pikiran positif melalui kata-kata positif.

Penulis merupakan mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau

Foto: dock. protocol-uk.vn/internet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.