Diduga Ludahi Rektor, Akademisi Kampus Menyayangkan Sikap Tak Senonoh Oknum Dosen

Penulis: Annisatul Fathonah

Gagasanonline.com – Para akademisi kampus menyayangkan sikap tak senonoh oknum dosen yang diduga meludahi dan berkata kasar kepada Rektor UIN Suska Riau Khairunnas Rajab di depan publik. Hal tersebut diungkapkan pada kegiatan konsolidasi yang dihadiri dekan tiap fakultas, pejabat rektorat dan dosen pada Minggu (10/9/2023).

Kekecewaan itu disampaikan salah satunya oleh KA. Dia mengaku miris terhadap peristiwa premanisme yang menimpa rektor tersebut. Pihaknya mengutuk kebiadaban yang terjadi di jantung perguruan tinggi Islam Riau itu. Kejadian ini menurutnya adalah kali pertama seorang rektor diludahi.

“Saya tidak mau menjadi acuan ke depannya bahwa kalau tidak senang boleh di ludahi. Boleh membabi kan orang boleh menganjingkan orang,” katanya.

IH mengatakan hal senada. Menurutnya jika peristiwa tersebut tidak ditempuh hukum pasti hukum rimba akan berlaku. Rektor itu merupakan pejabat publik, jika tidak ada hukumannya pasti semua orang dapat meniru itu.

“Dengan begitu baik dosen, mahasiswa maupun karyawan yang tidak senang bisa melakukan hal yang sama. Serta tidak pernah dalam sejarah meludahi, menyebut nama binatang di lingkup akademisi,” katanya.

Baca: Dugaan Pencemaran Nama Baik, Penghinaan dan Penyerangan, Rektor UIN Suska Laporkan Sejumlah Dosen ke Polda Riau

Diberitakan sebelumnya, Rektor UIN Suska Riau Khairunnas beserta jajaran melaporkan sejumlah dosen ke Polda Riau pada Sabtu (9/9/2023). Laporan tersebut ihwal dugaan kasus pencemaran nama baik, penghinaan, dan penyerangan kehormatan dan harkat martabat.

“Mereka yang dilaporkan yakni, Z, IR, RR, A, RY, IA, dan M,” ungkap Rektor Khairunnas, Sabtu.

Laporan dilayangkan menindaklanjuti perlakuan tidak mengenakkan yang dialami rektor dari sejumlah dosen tersebut. Kejadian berawal setelah Salat Jumat, di mesjid Al-Jamiah, rektor dihadang oleh sejumlah dosen, Jumat (08/9/ 2023).

Dosen-dosen tersebut meminta pembayaran langsung uang Sertifikat Dosen (Serdos). Dalam prosesnya, para dosen disebut berbuat premanisme, menyeret dan meludahi rektor.

Sementara itu, RR saat di jumpai reporter Gagasan pada Minggu (10/9/2023), membantah tuduhan tersebut. Pihaknya mengaku tak melakukan penerobosan dan meludahi seorang rektor. Menurutnya, ludah-meludahi merupakan skenario dari Khairunnas. RR menjelaskan, di antara ia dan rektor, ada dua orang satpam yang menghalangi posisinya dan menjaga rektor. Badan satpam itu lebih besar darinya, jika ia ludahi tentu satpamnya pun ikut terludahi lantaran rektor sangat leluasa dalam bergerak.

Reporter: Dicky Kurniawan**

Editor: Sefrizel Rahayu

Foto: Dok. Gagasan / Annisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.