Dugaan Pencemaran Nama Baik, Penghinaan dan Penyerangan, Rektor UIN Suska Laporkan Sejumlah Dosen ke Polda Riau

Penulis: Annisatul Fathonah

Gagasanonline.com – Rektor UIN Suska Riau Khairunnas Rajab beserta jajaran melaporkan sejumlah dosen ke Polda Riau pada Sabtu (9/9/2023). Laporan tersebut ihwal dugaan kasus pencemaran nama baik, penghinaan, dan penyerangan kehormatan dan harkat martabat.

“Mereka yang dilaporkan yakni, Z, IR, RR, A, RY, IA, dan M,” ungkap Rektor Khairunnas, Sabtu.

Laporan dilayangkan menindaklanjuti perlakuan tidak mengenakkan yang dialami rektor dari sejumlah dosen tersebut. Kejadian berawal setelah Salat Jumat, di mesjid Al-Jamiah, rektor dihadang oleh sejumlah dosen, Jumat (08/9/ 2023). Dosen-dosen tersebut meminta pembayaran langsung uang Sertifikat Dosen (Serdos).

Khairunnas mengatakan, kejadian bermula ketika salah seorang dosen yang diketahui berinisial IR mendatanginya dengan marah. Dosen tersebut bahkan menarik tangannya dan menyeret Khairunnas untuk dibawa ke Gedung Rektorat. Alasannya, kata Khairunnas, IR menuduh dirinya akan lari. “(Menyeret saya) sambil mengatakan nanti kau lari. Saya bilang, mau lari ke mana pula, toh saya baru siap salat,” kata dia.

Beberapa dosen lain kemudian turut mengerubungi Rektor. Mereka dirundung amarah dengan wajah merah. Tak hanya itu, kata-kata kasar pun juga terlontar dari mulut pada dosen ini. “Tiba-tiba Z, A, IA, dan RY, yang mengelilingi dengan wajah memerah dan melontarkan kata-kata kasar. Mereka bahkan saling menghardik dengan mengatakan nanti kau lari secara berulang-ulang,” tutur Rektor.

Sesampainya di Rektorat, mereka dipersilahkan masuk ke ruangan. IR dan Z, kata Khairunnas, kembali menghardik dan memaki dirinya. Mereka yang tadinya berlima, tiba-tiba berenam dengan datangnya M. “Di tengah hardikan itu, datang menyerobot masuk RR yang memaki-maki (kepada saya) dengan (sebutan) anak anjing, anj*g, bbi kau bentaknya,” kata dia.

Bukan itu saja, RR bahkan disebut hendak memukul Khairunnas. Tapi niat itu diurungkannya. Alih-alih memukul, RR kemudian disebut meludahi muka Khairunnas. “Amarahnya RR dan IR semakin melampiaskan dengan sebutan yang tidak pantas sebagai dosen yang melampaui preman,” katanya.

Sementara itu, RR saat di jumpai reporter Gagasan pada Minggu (10/9/2023), membantah tuduhan tersebut. Pihaknya mengaku tak melakukan penerobosan dan meludahi seorang rektor. Menurutnya, ludah-meludahi merupakan skenario dari Khairunnas. RR menjelaskan, di antara ia dan rektor, ada dua orang satpam yang menghalangi posisinya dan menjaga rektor. Badan satpam itu lebih besar darinya, jika ia ludahi tentu satpamnya pun ikut terludahi lantaran rektor sangat leluasa dalam bergerak.

RR juga mengatakan tak mungkin menerobos. Apalagi ada staf di ruang resepsionis. Terlebih, kata dia, ada pula satpam yang berjaga. Sebaliknya kata RR, justru rektorlah yang melakukan penyerangan terlebih dulu. RR menjelaskan saat kejadian peludahan tidak ada saksi mata dan ia sendiri merasa bingung dengan proses kejadiannya.

RR mengaku di seruduk tiga kali oleh rektor. “Berdiri dia (rektor) berdiri juga saya, lalu tiba-tiba dia bilang ludah! Ludah! Foto! Foto! Terus dia serang lagi saya,” tuturnya. “Di ruang resepsionis ada staff, bagaimana (mungkin) saya bisa menerobos. Di dalam ada satpam. Kira-kira apakah bisa saya nyerang dia di depan satpam? Pasti saya dipukul satpam.”

Reporter: Annisatul Fathonah
Editor: Rofiqoh Romadhoni
Foto: Dok. Khairunnas/Rektor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.