 |
| Pembubaran Paksa Acara Perusahaan MLM QNET Amoeba beberapa waktu laLu di Islamic Center UIN Suska Riau |
gagasan-online.com : Pasca insiden pembubaran paksa acara ‘Amoeba Award’, pihak kampus akan
memperketat perizinan acara yang digelar di dalam kampus. Pihak penyelenggara
diwajibkan untuk melampirkan rincian agenda acara yang akan digelar. Hal ini
bertujuan sebagai kontrol dan bahan pertimbangan pimpinan terhadap kegiatan
yang akan diselenggarakan.
Selain memperketat perizinan, pihak kampus juga berencana akan membatasi
kegiatan tidak berlangsung hingga malam hari. Menurut Rektor Prof Munzir Hitami hal ini
dilakukan karena pihak kampus mengalami kesulitan dalam mengontrol kegiatan
pada malam hari. “Karena dimalam hari itukan susah
mengontrolnya, seperti acara Amoeba Award kemarin,”katanya.
kegiatan tidak berlangsung hingga malam hari. Menurut Rektor Prof Munzir Hitami hal ini
dilakukan karena pihak kampus mengalami kesulitan dalam mengontrol kegiatan
pada malam hari. “Karena dimalam hari itukan susah
mengontrolnya, seperti acara Amoeba Award kemarin,”katanya.
Terkait acara Amoeba Award, Rektor mengakui bahwa kegiatan tersebut melenceng
dari nilai-nilai islam. Ia mengaku mengetahui bahwa Perusahaan MLM Amoeba
mengajukan proposal yang ditujukan kepadanya. Selanjutnya ia membicarakannya
dengan Wakil Rektor II Dr Akhyar. Namun tindak lanjut untuk perizinan tersebut
dilimpahkan kepada Pusat Pengembangan Bisnis (PPB) UIN Suska Riau.
dari nilai-nilai islam. Ia mengaku mengetahui bahwa Perusahaan MLM Amoeba
mengajukan proposal yang ditujukan kepadanya. Selanjutnya ia membicarakannya
dengan Wakil Rektor II Dr Akhyar. Namun tindak lanjut untuk perizinan tersebut
dilimpahkan kepada Pusat Pengembangan Bisnis (PPB) UIN Suska Riau.
Menanggapi hal ini, Wakil Rektor III Dr Tohirin mengakui bahwa pihak
kampus sedang berhati-hati dalam memberikan izin kegiatan. Terkait kegiatan
mahasiswa, WR III mengisyaratkan untuk tidak digelar malam hari untuk sementara
waktu. Ia menyebut kegiatan malam mahasiswa selama ini diperbolehkan karena rasa
tenggang rasa pimpinan.
kampus sedang berhati-hati dalam memberikan izin kegiatan. Terkait kegiatan
mahasiswa, WR III mengisyaratkan untuk tidak digelar malam hari untuk sementara
waktu. Ia menyebut kegiatan malam mahasiswa selama ini diperbolehkan karena rasa
tenggang rasa pimpinan.
Ia mengisyarakan untuk tidak menggelar kegiatan malam sementara waktu dan
lebih memilih kata belum diizinkan saat ditanya larangan kegiatan malam. Dr Tohirin juga mengatakan larangan kegiatan malam bukan aturan baru tetapi merupakan kebijakan yang sudah ada sejak Rektor terdahulu. “Kegiatan
apapun yang dilakukan pada malam hari itu sebenarnya tidak boleh, namun itu
aturan Rektor lama, itu belum diubah oleh Rektor sekarang,”katanya. (Adrial*,Arif*)
lebih memilih kata belum diizinkan saat ditanya larangan kegiatan malam. Dr Tohirin juga mengatakan larangan kegiatan malam bukan aturan baru tetapi merupakan kebijakan yang sudah ada sejak Rektor terdahulu. “Kegiatan
apapun yang dilakukan pada malam hari itu sebenarnya tidak boleh, namun itu
aturan Rektor lama, itu belum diubah oleh Rektor sekarang,”katanya. (Adrial*,Arif*)