Lembaga Mahasiswa Dahulunya Revolusioner Sekarang Berubah Menjadi Sarang ‘Ngerumpi’

http://www.gagasan-online.com/2016/02/lembaga-mahasiswa-dahulunya.html

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar  di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak. Sebagai mahasiswa berbagai macam label pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya, Direct Of Change, Iron Stock,.Moral Force, dan Social Control.

Mahasiswa di kampus di kumpulkan dalam sebuah wadah pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam berorganisasi, kepemimpinan, dan belajar menjalankan kegiatan ,dari mulai yang bersipat akademik maupun non akademik. Tujuan dari lembaga mahasiswa didirikan yakni untuk membuat suatu lembaga pemerintahan internal kampus dengan tujuan membantu pencapaian visi suatu universitas.

Tidak hanya itu lembaga mahasiswa juga bertujuan untuk menanamkan budaya kritis dan kepekaan sosial  kepada setiap mahasiswa terhadap internal universitas dalam hal mengkritisi setiap kebijakan universitas, fakultas, jurusan dan internal kampus.

Di sekolah sekolah tinggi institut dan universitas di Indonesia lembaga mahasiswa adalah suatu lembaga  yang mudah di jumpai. Dan akan terasa aneh jika suatu universitas tidak mempunyai suatu lembaga mahasiswa. Lembaga mahasiswa internal kampus di Indonesia sangat beragam mulai dari BEM sebagai badan esekutif mahasiswa, BLM sebagai badan legislatif mahasiswa  HMJ sebagai himpunan mahasiswa jurusan dan UKM sebagai unit kegiatan mahasisawa.

Dari tujuan didirikan lembaga mahasiswa di setiap universitas, institut maupun sekolah-sekolah tinggi di seluh Indonesia adalah untuk membantu para mahasiswa mengembangkan diri di bidang akademik maupun non akademik.

Akan tetapi panomena yang sering terjadi belakangan ini. Di kebanyakan kampus kampus yang ada lembaga mahasiswa keluar dari jalur atau visi kelembagaan itu sendiri. Lembaga mahasiswa yang seharus nya menyajikan kegiatan-kegiatan yang progresip kepada mahasisawa justru saat ini hanya membuat even even yang hanya bersifat kesenangan (foya-foya) dikalangan mahasiswa itu sendiri. Seperti menyajikan even even music, lomba lomba olahraga, lomba selvi, bahkan sampai ada lomba game online. Miris nya tidak sedikit mahasiswa menggemari even even  yang di sajikan tersebut.

Lembaga mahasiswa yang ada di kampus saat ini hanya di sibukkan dengan proposal sembari mengemis dana pada pihak birokrasi kampus mulai dari tingkatan fakultas, universitas,bakan sampai pada koporasi kapitalistik.

Dari berbagai even even yang di sajikan lembaga lembaga internal kampus yang dana nya bersal dari pemberian pihak kampus dari hasil lobi – lobi indah yang keluar dari mulut dengan cara menyerah kan proposal visioner yang diseelimuti kebodohan serta  membelok belokkan lidah nya agar terdengar mantap dan masuk akal yang sejatinya akan membumngakam dan menumpul kan kekritisan lembaga mahasiswa itu sendiri semakin sering nya lembaga mahasiswa di sosdorkan oleh pihak universitas maupun fakultas.

Sehingga semakin menina bobokkan lembaga mahasiswa dengan jadwal dan even even nya yang sanagat padat serta membuat mahsiswa  tidak peduli dengan kebijakan kebijakan kampus dan pemerintah Negara.

Banyak mahasiswa, yang selalu tertindas oleh pesoalan akademik,kukerta,praktek keja lapanagan (pkl), pratikum, alpa studi scorsing dan hal hal lain nya. Lembaga mahasiswa yang seharus nya  menjadi garda terdepan untuk membela mahasiswa yang tertindas kini malah menjauh dan tidak peduli dengan persoalan tersebut.

Lembaga mahasiswa justru asik bermsaraan dan bencengkrama dalam pertemuan yang di sajikan degan sesajian  para para kapitalis. Kalau sudah seperti ini lembaga mahsiswa seperti pengemis dan bermental even organizer itu hanya membuat mahasiswa monoton dan jauh dari kata maha-siswa (bapak nya siswa) sudah seharusnya lembaga mahasiswa melakukan revolusi mental menjadi lembaga lembaga yang mandiri dan revolusioner serta menjadi libido di setiap pergerakan pergerakan mahasiswa jangan sampai mennjadi  lembaga maha siswa yang hanya menumpang nama sebagai tempat terhormat bagi mahasiswa mengejar kehormatan.

Penulis :
Hengki Syaputra (Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.