[Opini] Alumni Ikut Campur Organisasi Kampus: Mendukung atau Membahayakan?

Penulis : Reza Fahlepi

Gagasanonline.com – Organisasi kampus menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, mengasah kemampuan kepemimpinan, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan non-akademis. Namun, saat ini banyak isu mencuat adanya partisipasi aktif alumni dalam organisasi kampus. Hal ini menuai banyak pro dan kontra. Beberapa pihak melihatnya sebagai peluang besar untuk meningkatkan kualitas organisasi dan memberikan nilai tambah bagi anggotanya. Namun, di sisi lain ada pula yang menyuarakan kekhawatiran bahwa keterlibatan alumni dapat membawa dampak negatif yang merugikan para anggota organisasi. 

Pihak yang menyetujui kehadiran alumni dapat memberikan dampak positif dalam organisasi kampus berpendapat bahwa mereka membawa pengalaman berharga dan jaringan yang luas. Sebagai mantan anggota organisasi yang pernah menghadapi berbagai tantangan, alumni mampu memberikan perspektif yang berbeda dan menginspirasi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, dukungan finansial dan non-finansial dari alumni dapat memperkuat program-program organisasi, seperti menghadirkan pembicara terkenal, mengadakan acara berskala besar, atau memberikan sumbangan dana untuk sebuah kegiatan. 

Namun, ada potensi bahaya ketika alumni terlalu dominan dalam mengelola organisasi kampus. Keterlibatan alumni yang berlebihan dapat meredupkan semangat partisipasi dan kepemimpinan para mahasiswa anggota organisasi. 
Fenomena ini menyebabkan mahasiswa menjadi kurang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan menjadi sekedar boneka (eksekutor) atas keputusan yang telah ditentukan oleh alumni.

Adapun dampak dari hal ini adalah kurangnya kecintaan mahasiswa terhadap organisasi dan melemahnya semangat berinovasi, karena mahasiswa merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas organisasi yang seharusnya menjadi ruang mereka untuk belajar dan berkembang. Selain itu, adanya alumni yang mendominasi posisi kunci dalam organisasi dapat menyebabkan terjadinya nepotisme atau praktek tidak sehat lainnya.

Mahasiswa yang dianggap dekat atau memiliki hubungan dengan alumni berpengaruh seringkali mendapatkan perlakuan khusus, sementara anggota lain merasa tidak diakui atau dianggap tidak penting. Kondisi ini bisa merusak iklim kebersamaan dan menciptakan perpecahan di antara anggota organisasi dan melalui nepotisme ini alumni bisa leluasa memegang kendali dalam organisasi tersebut. 

Oleh karena itu, penting bagi organisasi kampus untuk mencari keseimbangan yang tepat dalam melibatkan alumni. Alih-alih mendominasi, alumni seharusnya berperan sebagai penasihat atau mentor yang memberikan bimbingan dan dukungan tanpa mencampuri proses internal organisasi. Mahasiswa harus tetap memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan dan mengelola organisasi mereka sendiri bukan hanya terima bisikan alumni dan langsung eksekusi melainkan memiliki keputusan sendiri sambil tetap menghargai masukan yang berharga dari alumni. 

Selain itu, penting juga bagi organisasi kampus untuk memperkuat hubungan dan komunikasi antara anggota baru dan alumni. Dengan cara ini, kekayaan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki alumni dapat disalurkan dengan efektif, tanpa mengurangi peran dan partisipasi aktif mahasiswa dalam mengelola organisasi.

Dalam kesimpulannya, partisipasi alumni dalam organisasi kampus dapat menjadi berkah jika dikelola dengan bijaksana. Alih-alih mengabaikan peran dan pengalaman mereka, mahasiswa seharusnya menerima dukungan dan bimbingan dengan terbuka. Namun, perlu diingat bahwa organisasi kampus seharusnya tetap menjadi wadah utama bagi mahasiswa untuk belajar dan tumbuh. Dengan menjaga keseimbangan ini, organisasi kampus dapat terus menjadi tempat yang inspiratif dan bermanfaat bagi anggotanya serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan kampus secara keseluruhan.

Editor : Ashila Razani
Foto: Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.