Ma’had Aljami’ah Taja Program BTQ untuk Mahasiswa Baru

Penulis: Annisa Al Zikri

Gagasanonline.com -Ma’had Aljami’ah UIN Suska Riau mempunyai program baru yaitu pembinaan Baca ,Tahsin dan Tahfiz Al Quran (BTQ) kepada seluruh mahasiswa baru. Yang ditentukan dari hasil placement test yang berlaku sejak Oktober lalu.

Sekretaris Ma’had Aljami’ah Mutasir mengungkapkan placement test itu langkah awal untuk menuju program pembinaan. Jadi setiap mahasiswa baru akan dilakukan placement test.

“Terkhusus mahasiswa baru akan ada program yang telah disiapkan ma’had, spesial pembinaan dasar keislaman yaitu BTQ. Sebab untuk menentukan kelas untuk BTQ, mahasiswa baru harus dites kemampuannya terlebih dahulu,” ujarnya saat ditemui, Senin (13/06/2022).

Terkait apa saja yang akan dites ialah kitab kuning, bacaan Al Quran, praktek ibadah, pengetahuan tentang sejarah kehidupan Rasul.

“Bila hasil dari tes menyatakan bahwa anak ini bagus, maka dia akan masuk di kelas tafaqquh fi din atau kelas yang tertinggi, kalau dia kelas menegah akan masuk ke kelas ta’allum, dan jika kelas standar maka dia masuk kelas taaruf,” ungkap Mutasir.

Ia menambahkan ada 200 orang dosen tetap dan dosen luar biasa akan menjadi tim penguji mahasiswa baru tersebut.

“Namun dosen-dosen ini hanya diberikan uang pulsa sebanyak Rp200 ribu, tiap dosen menguji 50 hingga 55 mahasiswa,” jelasnya.

Setelah adanya pembagian kelas, maka akan dilakukan pembinaan untuk mahasiswa tersebut. Pembinaan yang pihaknya lakukan yaitu pengajaran tajwid, salat, zikir sesudah salat, menjadi khatib, penyelenggaraan salat jenazah dan juga moderisasi agama.

Untuk mahasiswa semester tiga dan lima yang kurang lancar membaca Al Quran nantinya akan turut serta dalam program ini. Walaupun nantinya program ini akan lebih difokuskan ke mahasiswa baru.

“Kita meminta mahasiswa semester tiga dan lima yang tidak lancar membaca Al Quran dapat diutus langsung oleh pihak fakultas, sehingga mereka dapat dibina oleh ma’had. Namun untuk tahap selanjutnya kita fokus ke mahasiswa baru. Semua mahasiswa baru ini akan dites dari bacaan kitab kuning dan ilmu keagamaan,” jelasnya.

Selain program BTQ, pihaknya juga membuat progam lain yaitu menjadikan Ma’had Aljami’ah sebagai salah satu lembaga untuk sertifikasi.

“Khusus program ini kita masih menunggu dari keputusan rektor. Kami berkeinginan Ma’had menjadi salah satu lembaga untuk sertifikasi. Jadi jika nanti ada yang mau nyetor hafalan Al Quran itu ke Ma’had, tak lagi ke Pembimbing Akademik (PA). Barang siapa yang lulus maka akan dibuatkan sertifikatnya oleh Ma’had,” ujarnya.

Ia berharap adanya kejelasan dan dukungan dari Rektorat terkait dari pembinaan ini. Pihaknya menginginkan adanya keputusan rektor untuk program ini sebagai syarat munaqasah atau ujian proposal skripsi (UPS).

“Jadi mahasiswa yang mengikuti program ini memang betul punya landasan agama. Artinya jika mereka tidak mengikuti kegiatan ini maka mereka tahu sanksinya. Kami berharap mahasiswa sadar untuk mengikuti kegiatan ini,” tutup Mutasir.

Reporter: Annisa Al Zikri, Annisatul Fathonah

Editor: Annisa Firdausi
Foto: dok.Gagasan/Annisatul Fathonah


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.