Oknum Dosen Ushuluddin Diduga Patok Harga untuk Perbaikan Nilai, Mahasiswa Merasa Diperas

Penulis : Annisatul Fathonah

Gagasanonline.com – Setelah kejadian berita penganiayaan terhadap mahasiswa oleh Wakil Dekan lll Fakultas Ushuluddin, kini salah satu Dosen Ushuluddin diduga melakukan pemerasaan uang terhadap mahasiswa. Mahasiswa berinisial AN mengaku khawatir, tak bisa mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) karena tidak mengikuti presentasi makalah. Ketika ia menghubungi dosen untuk meminta tugas tambahan, menurutnya dosen tersebut terlihat seperti mempermainkannya dengan mengarah ke uang diselingi emoticon ketawa, Kamis (30/6/2023).

“Ketika di tanyain tugas tambahan, awalnya beliau bilang ada. Terus dia bilang bikin rekening baru saja, saya pikir itu becanda. Lalu dia bilang tugas tidak bisa diganti yang bisa diganti itu uang,” ungkapnya.

Mendapatkan kejadian tersebut, ia mengaku terkejut. Tapi, tetap mengikuti alur yang diberikan dosen dan selalu dihubungi.

Baca juga : Kurang Kursi, Mahasiswa: Proses Belajar Kami Terganggu!

Merasa risih dan takut, lalu ia tak mengangkat lagi telfon itu.  Melalui temannya, dosen tersebut meminta diselipkan uang pada makalah dengan nominal yang tak disebutkan lalu diantar ketika UAS.

“Setelah itu saya memang udah mau ngasih uang untuk tidak memperpanjang masalah, tapi saya merasa seperti  dipermainkan gitu,” ungkapnya.

Dikatakannya, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke pihak Fakultas. Namun, belum ada tindakan yang di dapat.

“Pihak Fakultas hanya bilang nilai kamu aman. Tapi, dosen tersebut masih menghubungi malamnya,”jelasnya.

Selain itu, saksi berinisial AB mendapat kabar saat ini sudah empat orang  yang menjadi korban Dosen tersebut. Menurutnya, tak seharusnya Dosen meminta uang dengan tujuan perbaikan nilai.

Baca juga : Guna Mempererat Silaturahmi, Menwa UIN Suska Riau Adakan Olahraga Bersama

“Kita kan udah bayar UKT dalam kuliah masa harus bayar lagi untuk perbaikan nilai,” katanya.

Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuuludin, Adrami Alwi mengungkapkan sudah mendapatkan laporan atas kejadian tersebut dan sudah di selesaikan. Selaku Dema ia memberikan saran kepada korban dan mengatur strategi agar kejadian ini tidak berlanjut.

“Tapi selang beberapa hari setelah itu, ternyata sudah beredar isu ini di Ushuuludin bahkan sampai ke Dekan,” ucapnya.

Saat dijumpai, Dekan menjelaskan untuk ke depannya Dosen itu tidak akan mengajar lagi dan nilai korban akan aman. Jika korban tersebut merasa dipermainkan sebab tidak diberikan uang, maka pihak Fakultas akan memperbaiki nilainya.

Reporter : Annisatul Fathonah
Editor : Sefrizel Rahayu
Foto : Dok. Gagasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.