Penghapusan Kekerasan Seksual Dimulai Dari Diri Sendiri

Penulis: Yulvira**

Gagasanonline,com – Ketua Rumah Perempuan dan Anak Provinsi Riau, Utari Nelviandi sebut upaya penghapusan kekerasan seksual dimulai dari diri sendiri. Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi ‘pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus’ yang dilaksanakan di Aula Rektorat lantai V, Selasa (12/4/2022).

“Kita harus memahami nilai paham yang diperjuangkan dan belajar responsif gender sejak dini,” tambahnya.

Utari mengatakan bentuk pelecehan seksual terjadi melalui fisik kemudian psikis serta seksual. Kebanyakan kasus terjadi melalui ranah personal yaitu orang terdekat.

“Ini berdampak sangat serius bagi korban, terutama terhadap psikologi korban,” ujarnya.

Baca juga:PSGA LP2M UIN Suska Riau Adakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus

Banyaknya kasus pelecehan seksual, Utari menuturkan kurangnya pemahaman masyarakat sehingga menilai pelecehan seksual merupakan aib yang memalukan. Mengucilkan korban dan berujung penekanan mental.

“Pandangan masyarakat yang masih tabu, sehingga akhirnya menyalahkan korban yang menjadikan psikologisnya semakin terganggu,” tuturnya.

Lanjut Utari, seharusnya masyarakat membantu menghilangkan blaming victim serta turut prihatin terhadap korban yang mengalami trauma. Serta upaya dari tokoh agama dengan menyebarkan narasi keagamaan berspektif gender.

Terakhir, menurutnya upaya penghapusan kekerasan seksual juga dilakukan oleh negara. Yaitu dengan tegas mencantumkan dalam peraturan tertulis, layaknya UU tentang HAM No.39 tahun 99.

“Peran negara juga tak kalah penting sebagai payung hukum untuk menegakkan hukum terhadap kekerasan seksual,” tutupnya.

Reporter: Ristiara Putri Hariati*
Editor: Khumar Mahendra

Foto: Doc. Gagasan/Yulvira**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.