Mahasiswa FSH Duduki Fakultas Tuntut Hak Demokrasi

Penulis: Delfi Ana Harahap**

Gagasanonline.com – Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) memblokade Gedung Belajar G hingga proses belajar mengajar dihentikan. Massa aksi melakukan pembakaran kayu dan ban di halaman dalam Gedung Belajar G. Mahasiswa bergantian menyampaikan orasi menuntut hak demokrasi. Aksi dilakukan lantaran kebijakan rektor terkait pemilihan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), yang dipilih oleh pihak rektorat melalui tim add-hoc dinilai mematikan demokratis kampus. Senin, (7/10/2019).

“UIN Suska sedang tidak baik-baik saja. Aparat, Intel, sampai bisa masuk ke kampus. Apakah kita akan terus diam? Fakultas kita sedang dikangkangi haknya,” teriak Koordinator Lapangan (Korlap) Azam saat sedang mengumpulkan massa.

Pukul 11.36 massa aksi bergerak dari Gedung Belajar G menuju FSH, agar massa aksi tak melakukan pengrusakan. 11.50 WIB massa aksi menduduki lantai dua FSH. Wahidin selaku Wakil Dekan Dua FSH menemui massa aksi. Massa aksi pun segera menyampaikan tuntutannya,  agar nama-nama mahasiswa yang telah mencalonkan diri sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) tidak diserahkan pada Rektor.

Kepada mahasiswa Wahidin mengatakan pimpinan fakultas hanya menjalankan apa yang diperintahkan pihak Rektorat, dirinya berjanji akan menyampaikan tuntutan massa aksi ke Rektorat.

“Nanti jam setengah dua kita berkumpul lagi di halaman fakultas. Nanti kami akan sampaikan hasilnya,” ucap Wahid.

M Rizki M selaku Bupati Jurusan Ilmu Hukum mengatakan, tujuan mahasiswa FSH melakukan aksi tersebut untuk menuntut hak demokrasi. “Di Universitas demokrasi yang paling tinggi,” ujarnya saat ditemui usai aksi. Rizki berharap agar aspirasi yang disampaikan massa dapat segera diakomodir.

“Kalau misalnya tuntutan tidak diakomodir, kami akan membuat aksi yang lebih dari ini,” tutupnya.

Catatan Redaksi: Redaksi meminta maaf terkait revisi naskah, kata Sema dan Dema yang diganti menjadi HMJ pada pukul 20.28 WIB. Senin, (7/10/2019)

Reporter: Delfi Ana Harahap, Hendrik Khoirul
Editor: Siti Nurlaila Lubis
Foto: Gagasan/Hendrik

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.