Tiga Fakultas Belum Bisa Mengisi KRS Online

Tiga fakultas di UIN Suska Riau belum bisa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) Online, yaitu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDK), Fakultas Ekonomi dan Ilmu SosiaL (FEIS), dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD), Benny Sukma Negara menjelaskan permasalahan keterlambatan pengisian KRS buka pada sistemnya, melainkan ketidaksiapan bagian akademik dalam membuka pengisian KRS.

“Idealnya, mengikuti kalender akademik secara tertib, tapi kenapa gak diikuti,” ujar Benny. Selasa (12/09/2017)

Bagian PTIPD terdiri dari delapan divisi, yakni dua administrator dan enam teknisi yang bertugas membuat aplikasi dan menjalankan fungsi teknis dari Integregted Academic Information System (iRaise). Sedangkan secara operasionalnya, iRaise dikelola oleh admin prodi di setiap fakultas.

Saat login iRase, setiap mahasiswa harus mengisi kuisioner perkuliahan semester genap guna mengevaluasi dosen dan pelayanan di setiap fakultas. Dari data terbaru PTIPD, jumlah mahasiswa yang mengisi kuisioner sebanyak 11.247 orang. Dari jumlah tersebut, mahasiswa yang mengisi kuisioner dari tiga fakultas di atas masih sedikit, dan kurang dari separuh jumlah keseluruhan.

Selain itu, banyak pula mahasiswa yang mengisi kuisioner dengan asal-asalan. Hal ini tentu berakibat pada evaluasi dosen dan pelayanan di setiap fakultas yang tidak berubah. Benny menyebutkan, dari setiap fakultas hanya Fakultas Sains dan Teknologi (FST)  yang mengisi pelayanan FST kurang memuaskan.

“Mereka bilang pelayanannya tidak bagus tapi mengisi kuisionernya bagus semua. Jadi gimana mau evaluasi?” ungkapnya.

Mengenai solusi keterlambatan KRS, Benny mengembalikannya  ke bagian akademik di Rektorat. “Kami tidak berada di ranah itu, jadi ini bagian akademik universitas, tinggal interaksi mereka dan fakultas lagi,” tutup Benny.

 

Penulis : Marliza**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.