Diberlakukan Dari Angkatan 2020, TOAFL dan TOEFL Jadi Syarat Kelulusan

Penulis : Ristiara Putri Hariati

Gagagasanonline.com – Mengacu pada Surat Keputusan (SK) Nomor 00667/R/2022 tentang kewajiban pencapaian skor Test of Arabic as a Foreign Language (TOAFL) dan Test of English as a Foreign Language (TOEFL). Wakil Rektor (WR) I Helmiati mengatakan kebijakan tersebut diberlakukan untuk mahasiswa dari angkatan 2020 dan sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

“Belakangan kita melakukan evaluasi, ternyata ada beberapa fakultas atau prodi yang sudah tidak lagi menerapkan aturan itu. Maka dari itu, kita evaluasi dan kedepannya kita perkuat kembali,” ungkapnya ketika diwawancarai via WhatsApp pada Sabtu, (04/03/2023).

Dalam surat edaran tersebut, tercantum bahwa skor minimal TOAFL yang harus dicapai mahasiswa S1 non Pendidikan Bahasa Arab (PBA) adalah 350 dan bagi mahasiswa PBA 400. Sementara skor minimal TOEFL yang harus dicapai oleh mahasiswa S1 non Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) adalah 400. Sedangkan untuk mahasiswa PBI, 500.

Terkait pelaksanaan tes untuk mendapatkan sertifikat TOAFL dan TOEFL, Helmiati menyebut bahwa pihak kampus menyediakan lembaga bahasa untuk penyelenggaraannya.

Baca: Penambahan Layanan Perpustakaan Hari Sabtu, Kapus: Memberi Kesempatan Mahasiswa Berkunjung

“Mahasiswa bisa mengikuti tes secara free, untuk yang ikut pertama kali kalau skornya sudah tercapai bisa dapat sertifikat. Tetapi, kalau skornya tidak tercapai pada seleksi pertama dan kemudian dia mau ikut kedua kali nah itu baru berbayar,” ucapnya.

Mahasiswa Program Studi Psikologi Salmia Cahaya mengungkapkan keberatannya akan kebijakan tersebut.

“Kebijakannya bagus namun cukup memberatkan. Karena yang pertama untuk menghapal juz 30 membutuhkan waktu yang lama. Apalagi jika ditambahkan TOEFL dan TOAFL,” kata Salma.

Sejalan dengan itu, Dewi Siska Mahasiswa Program Studi Aqidah Filsafat Islam memberikan pernyataan yang selaras.

“Persyaratannya cukup memberatkan, terlebih tidak memiliki basic bahasa arab. Orang yang jago bahasa inggris pastinya juga malas untuk tes TOAFL,” ujar Dewi.

Reporter : Ristiara Putri Hariati

Editor : Ashila Razani

Foto : Surat Edaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.