Adakan Seminar Internasional, Rektor UIN Suska Janjikan Kelanjutan Pembangunan Gedung Dosen dan Rusunawa

Penulis: Anggi Devtami*

Gagasanonline.com – UIN Suska Riau mengadakan seminar internasional bertemakan “Perkembangan dan Tantangan Perguruan Tinggi Islam di Masa Depan” di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) pada Kamis, (15/09/2022). Dalam sambutannya Rektor UIN Suska Riau Khairunnas Rajab mengungkapkan akan melanjutkan pembangunan Gedung Dosen yang membutuhkan dana sekitar 14 Miliar, serta Gedung Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) di tahun 2023 mendatang.

Acara ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan perayaan milad UIN Suska Riau yang ke-52 tahun. “Kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita generasi penerus yang menjunjung tinggi akademik, moralitas dan integritas agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat jasmani dan rohani,” sebutnya.

Seminar internasional tersebut menghadirkan lima narasumber yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan Malaysia. Salah satunya Che Zarrina Binti Sa’ari dari Universitas Malaya.

Dalam acara tersebut beliau mengatakan ada beberapa kriteria universitas Islam di antaranya adanya integrasi yang dikehendaki antara agama, sains dan teknologi, memiliki tujuan pendidikan nilai moral dan akhlak, pengajian Islam yang konfrehensif menempati waktu dan situasi saat ini, dan melahirkan pemimpin Islam berwibawa memacu kepemimpinan dunia yang sangat diperlukan di masyarakat. Beliau juga mengatakan perlu kerja sama antara pimpinan dan kaki tangan dibawahnya untuk bekerja sama memajukan universitas.

Selain itu, Amir Luthfi selaku Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai mengatakan untuk mempertahankan UIN Suska Riau ditengah banyaknya UIN sekarang, perlu adanya reformulasi keunggulan untuk mempertahankan nilai kepeloporan dari UIN itu sendiri. Beliau juga menambahkan jika ingin menjadi ranking dunia bukan dari berapa banyak gedung yang dibangun.

“Berapa banyak penelitian kita dipakai oleh orang dan berapa banyak guru besar menjadi referensi serta trobosan ilmiah apa yang kita pakai”, ungkapnya.

Setelah penyampaian kata sambutan dari rektor dan pemberian cendera mata kepada narasumber dan sesi foto bersama. Kemudian sekitar 20 orang mahasiswa secara tiba-tiba berdiri sambil berteriak dan mengangkat kertas yang berisi tuntutan Uang Kuliah Tunggal (UKT) harus tuntas.

Hal ini membuat suasana di PKM  tidak tertib hingga kegiatan terhenti selama beberapa waktu akibat sekelompok mahasiswa yang melakukan aksi tersebut. Tidak lama setelah penyampaian tuntutan, mahasiswa-mahasiswa itu langsung diperintahkan untuk keluar.

Reporter: Anggi Devtami* Indah Permata Sari**

Editor: Puspita Amanda Sari

Foto: Dok. Gagasan/Anggi*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.