Jangan Asal Self Healing, Ketahui Akar Permasalahannya

Penulis: Amrina Rosida

Gagasanonline.com– Istilah self healing belakangan sering digaungkan melalui media sosial atau internet. Hal ini membuat istilah tersebut semakin familiar khususnya bagi milenial dan genererasi Z yang melek digital.

Berdasarkan laman resmi Universitas Airlangga atau Unair, self healing pada dasarnya adalah upaya untuk menyembuhkan luka batin. Pakar psikologi Unair, Primatia Yogi Wulandari menjelaskan self healing adalah cara yang dilakukan  seseorang ketika adanya masalah atau gangguan psikologis. Ketika perasaan atau pikiran mengganggu kegiatan dan fungsi sehari-hari saat itulah Self healing diperlukan.

“Misalnya, ketika kita merasa bahwa segalanya menjadi membosankan, sering kehilangan konsentrasi, atau kecemasan yang terkadang tidak memiliki sumber yang jelas. Kami juga dapat mendeteksinya dari sinyal tubuh yang fisik, seperti mudah lelah, keluhan fisik tanpa penyebab yang jelas, atau Trouble Ting Sleeping, ”kata Primatia.

Baca Juga: Citayem Fashion Week dan Fenomena Remaja Berpacaran 

Banyak orang beranggapan healing sebagai sesuatu hal yang menyenangkan. Jika diperhatikan healing yang digaungkan di media sosial berkaitan dengan liburan, makan makanan kesukaan, berbelanja dan sebagainya ataupun hanya sekedar kebutuhan media sosial saja.

Jangan sampai self healing membuat diri menjadi boros dan menjadi alasan untuk melarikan diri dari masalah. Banyak orang yang salah kaprah tentang self healing itu sendiri, ini mengapa meskipun berbagai upaya dilakukan, tetapi tetap saja luka batin tidak sembuh.

Ada baiknya sebelum melakukan self healing kita harus mengetahui penyebabnya dan cara melakukannya dengan tepat, sehingga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.

Seperti yang dikatakan, Galang Lutfiyanto, psikolog dari Universitas Gadjah Mada menjelaskan ketika hendak melakukan healing, kita harus mengetahui akar permasalahan dan cara menyelesaikannya.

Misalnya, seseorang mengalami depresi akibat paparan media sosial yang membuat kepercayaan diri mereka rendah, membandingkan diri dengan orang lain. Maka dari itu ada baiknya beristirahat dari media sosial bisa menjadi self healing. Begitupun dengan permasalahan lainnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Melayu Serumpun Cetus Pakan Alternatif Guna Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk self healing. Diana Raab dalam artikelnya How to Heal Yourself and Other menuturkan dalam banyak hal tubuh kita mampu membantu menyembuhkan diri sendiri.

Dari perspektif fisik, fisiologis, serta spiritual juga dapat membantu penyembuhan diri. Seperti, meditasi rounding, pernapasan resonansi, menulis sesuatu dan latihan visualisasi batin.

Jadi dalam melakukan healing tidak harus liburan menghabiskan uang, tetapi juga dapat dilakukan dengan hal sederhana yang kita sukai.  Tetapi tidak semua orang bisa menyembuhkan diri sendiri, dalam hal ini ada baiknya meminta bantuan profesional seperti psikolog.

 

Editor: Wilda Hasanah 
Foto   : Freepik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.