UIN Suska Riau Adakan Vaksinasi Seribu Dosis Untuk Warga Kampus

Penulis: Ayu Safitri *

Gagasanonlie.com – UIN Suska Riau bekerja sama dengan Datasemen Kesehatan Korem 031 Wira Bima adakan vaksinasi massal menggunakan vaksin jenis Sinovac sebanyak 500 dosis di gedung Islamic Center pada Kamis pagi, (21/10/2021). Lantaran banyak peminatnya,  vaksin kemudian ditambah sebanyak 500 dosis pada sore harinya. Proses vaksinasi berlangsung hingga Sabtu, dan masih akan dilanjutkan hingga Senin, (25/10/2021) mendatang.

Informasi vaksin gratis tersebut disebarkan lewat surat edaran dengan nomor surat B-2898/Un.04/KP.08.1/10/2021, bertanggal 19 Oktober 2021, dan ditandatangani oleh Rektor Hairunas. Salah seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) Jamil menjelaskan, dosis vaksin awalnya hanya untuk 500 orang,  kemudian ditambah 700 dosis, dan akhirnya diputuskan untuk  1000 dosis. Vaksinasi ditujukan kepada warga kampus, baik dosen maupun mahasiswa. Sebelum mengikuti vaksin, diwajibkan untuk mengisi formulir yang telah dibagikan dalam surat edaran tersebut.

Humas UIN Suska Riau Muhammad Nasir mengatakan vaksinasi memang diutamakan untuk warga kampus saja, ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan UIN Suska Riau.”Prioritas untuk internal kampus seperti mahasiswa, dosen pendidik, security, dan cleaning service” katanya saat diwawancarai pada Kamis, (21/10/2021).

Vaksinasi dimulai pukul 9 pagi, setelah mengisi formulir secara online, peserta vaksin wajib membawa fotokopi KTP, jika tidak memiliki identitas diri tersebut, tetap dibolehkan vaksin dengan membawa fotokopi KK dan menandai NIK. Dalam prosesnya, Nakes dari Datasemen Kesehatan Korem 031 Wira Bima juga dibantu oleh Resimen Mahasiswa UIN Suska (Menwa), dan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) UIN Suska Riau.

Peserta vaksinasi yang juga Mahasiswi Ekonomi Syariah Mira Oktaviani mengatakan, meski pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dengan jarum suntik, demi mendapatkan vaksin dirinya memberanikan diri ikut vaksinasi dan mengubur rasa takutnya terhadap jarum suntik. Tak jauh beda dengan Mira, peserta vaksin lain Viona Dwiyanti awalnya merasa takut disuntik vaksin, tetapi dirinya berusaha mengumpulkan keberanian untuk divaksin, “sudah banyak yang vaksin dan vaksin juga mulai sulit dicari,” kata Viona saat diwawancarai di sela-sela antrean vaksinasi.

Banyak desas-desusnya miring vaksin yang dikaitkan dengan teori konspirasi, peserta vaksinasi Vionita Sukmawati mengungkapkan kendati banyak orang Indonesia yang mempercayainya, hal itu tak membuatnya mengurungkan niat untuk vaksin. Bahkan menyoal efek samping yang katanya berbahaya, ia tak menanggapi isu tersebut secara serius. “Efek samping yang ditimbulkan vaksin ini beragam. Mulai dari panas dan pegal-pegal di area penyuntikan. Terkadang ada juga yang menimbulkan reaksi berbeda seperti meriang, mengantuk, dan lapar,” katanya

Reporter: Annisa Firdausi
Editor: Hendrik Khoirul Muhid
Foto: Dok. Gagasan/Uci

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.