UIN Suska Riau Kerja Sama dengan BPJAMSOSTEK untuk Mahasiswa Magang dan KKN

Penulis: Rindi Ariska

Gagasanonline.com – UIN Suska Riau bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) untuk mahasiswa yang tengah melakukan magang dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Wakil Rektor III, Edi Erwan mengatakan sistem Jamsostek ketenagakerjaan merupakan fasilitas kerja sama untuk jaminan perlindungan keselamatan, dalam hal ini dikhususkan untuk mahasiswa UIN Suska Riau yang sedang magang atau KKN.

“Pokoknya dalam waktu 24 jam itu ada jaminan perlindungan, artinya ketika terjadi apa-apa misalnya kecelakaan, meninggal itu ada tanggungannya,” jelas Edi, Senin (27/9/2021).

Baca juga: FDK UIN Suska Laksanakan PBAK Fakultas Secara Offline

Lebih lanjut, Edi menjelaskan program ini terjangkau untuk mahasiswa sehingga tidak membebani mereka. Edi mengatakan, per bulannya mahasiswa hanya perlu membayar Rp 16.500. Namun pihaknya tidak memaksa mahasiswa untuk mengikuti program tersebut.

“Ini berlaku ketika magang. Sifatnya opsional, kalau mahasiswa mau sangat bagus sekali, kalau nggak mau juga nggapapa,” katanya.

Baca juga: Laksanakan Kegiatan KKL Secara Langsung, Mahasiswa Harapkan Jurusan Semakin Maju ke Depannya

Adapun syarat untuk mendaftar program Jamsostek ini berupa KTP, KTM dan nomor handphone, lalu isi formulir.

“Teknisnya sebetulnya WD III berkoordinasi dengan Jamsostek kapan pendaftaran secara kolektif. WD III atau kajurnya menghubungi pihak ini dan nanti akan didatangkan tenaganya ke sini,” jelasnya

Edi berharap mahasiswa bisa memanfaatkan peluang ini.

“Intinya kita menjembatani mahasiswa itu, harapannya supaya mahasiswa dapat memanfaatkan peluang,” ucapnya.

Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Putri Yulia Maharani mengatakan berminat untuk mengikuti program Jamsostek, sebab program ini bagi Putri merupakan jaminan bekerja di tempat dirinya magang.

“Berminat banget malah. Karena jamsostek tu kan kayak jaminan kita lah di tempat kerja,” ucapnya.

Berbeda dengan Putri, Rani yang juga mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengatakan ia belum berminat dikarenakan jarak rumahnya dekat.

“Kalau aku nggak dulu deh, karena rumah juga dekat, dan aku ada BPJS juga,” katanya.

Kendati tak berminat, Rani setuju bahwa program ini bagus untuk mahasiswa apalagi bagi mahasiswa yang tengah merantau.

“Kalau aku anak rantauan pasti ikut gabung, untuk antisipasi,” pungkasnya.

Reporter: Annisa Firdausi, Rindi Ariska
Editor: Hendrik Khoirul
Foto: Dok. Gagasan/Rindi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.