Peran yang Harus Dimainkan Pemuda-Pemudi di Era Revolusi Industri 4.0

Penulis: Delfi Ana Harahap**

Gagasanonline.com– Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) adakan acara Seminar Kepemudaan yang dilangsungkan di Lantai Lima Rektorat, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau,(6/11/2019).

Salah satu narasumber, Jisman menyampaikan materi mengenai revolusi industri masa kini, dan bagaimana pemuda-pemudi bisa mengambil peran di dalamnya.

Terlebih dahulu Jisman memaparkan materi transisi revolusi industri dari zaman ke zaman sebelum memasuki revolusi industri 4.0.  Indonesia sebelumnya telah mengalami tiga revolusi industri, yaitu revolusi industri 1.0 di mana penemuan mesin uap sebagai alat industri barang, revolusi industri 2.0 ditandai dengan meningkatnya listrik sebagai alat produksi barang vol kecil menjadi besar, revolusi industri 3.0 ditandai dengan penemuan mesin berpikir otomatis seperti komputer, dan revolusi industri 4.0 yang kita hadapi saat ini, ditandai dengan majunya teknologi berbasis internet. 

Baca: Sebab Hilangnya Ucapan Assalamualaikum di Perpustakaan UIN Suska Riau

Jisman menuturkan bahwasannya masyarakat Indonesia pada saat ini masih menjadi pengguna revolusi teknologi, bukan pelaku perubahan teknologi.

“Hanya 10% masyarakat Indonesia yang menggunakan telpon genggam untuk mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan Indonesia merupakan negera urutan ke empat di dunia yang paling banyak menggunakan media sosial. Jisman memberikan beberapa saran sumbangan peran yang bisa dimainkan pemuda-pemudi Indonesia masa kini :

  1. Pemuda di samping menjadi pengguna aktif positif internet juga harus mampu menjadi pemimpin  dalam menghasilkan kreativitas dan inovasi guna menjadi pelaku giat revolusi industri 4.0.
  2. Pemuda bisa berperan aktif dengan sering memperkaya literasi baca dan melakukan penelitian mengenai hal-hal yang belum diketahui.
  3. Pemuda mutlak harus menjadi pembelajar seumur hidup, maksudnya selalu peka terhadap hal-hal baru dan mengasah keterampilan sesuai kebutuhan saat ini.
  4. Pemuda wajib mengembangkan pola pikir kritis, tidak mudah tergerus dalam pengaruh negatif, selalu menyikapi informasi dengan kritis.
  5. Pemuda mengambil peran dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya dan manfaat dari teknologi.
  6. Pemuda berperan dalam mengeksekusi internet, bisa juga dikatakan menciptakan inovasi pembaruan berbasis terkologi terkini. Seperti contoh: ojek online, transaksi online dan lain sebagainya.

 

Reporter: Delfi Ana Harahap
Editor: Wulan Rahma Fanni
Foto: Delfi Ana/ Gagasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.