Keutamaan Hari Jumat

Penulis : Dinda Mawaddah

Gagasanonline-Dalam sepekan, hari Jumat merupakan hari ke enam. Hari Jumat  terkenal menjadi hari yang istimewa bagi umat Islam. Mengapa demikian? Sebab hari Jum’at disebut-sebut menjadi hari di mana doa-doa umat Islam menjadi mustajab. Rupanya tak hanyaitu, ada beberapa penyebab lainnya yang menjadikan hari Jumat sebagai hari yang sangat istimewa bagi umat Islam. Bahkan Rasulullah pun pernah bersabda, “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah Hari Jumat.” (HR. Muslim).

Lalu apa saja yang membuat hari Jumat menjadi sangat istimewa?

Pertama, hari jumat merupakan hari raya bagi umat Islam yang menjadi pembeda dengan non muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad. Kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Lalu di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir. Namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.” (HR. Muslim).

Baca juga : Tak Miliki IPAL, Limbah FPP Disimpan di Jerigen

Kedua, hari Jum’at merupakan hari yang bersejarah bagi umat Islam karena nabi Adam A.S. diciptakan pada hari Jumat. Selain itu, kelak hari kiamat pun akan terjadi pada hari Jum’at. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan dari jannah dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari jumat.” (HR. Muslim danTirmidzi).

Ketiga, hari Jumat merupakan hari di mana umat Islam, khususnya laki-laki diwajibkan untuk melaksanakan salat Jum’at. Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau (jika tidak) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim). Sedangkan dalam riwayat lain Rasulullah SAW menyebutkan, “Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap muslim kecuali empat orang; budak atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.” (HR. Abu Daud).

Baca : Penggunaan Uang Kertas Semakin Tak Relevan

Keempat, hari Jumat merupakan hari penghapusan dosa. Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berwudhu, lalu memperbagus (menyempurnakan)nwudhunya, kemudian mendatangi shalat Jum’at dan dilanjutkan mendengarkan dan memperhatikan khutbah, maka dia akan diberikan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan pada hari itu sampai dengan hari Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari sesudahnya. Barang siapa bermain-main krikil, maka sia-sialah Jum’atnya.” (HR. Muslim).

Kelima, hari Jumat merupakan waktu dimana doa-doa menjadi sangat mustajab. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Sesungguhnya pada hari jumat itu ada satu saat, yang tidak ada seseorang yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu melainkan Allah pasti akan member kepadanya.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi). Dalam hadist lain disebutkan, “Sesungguhnya pada hari jumat itu ada satu saat yang tidak bertepatan seorang muslim yang sedang memohon kebaikan kepada Allah azza wajalla, melainkan pada saat itu Allah pasti akan memberinya. Saat itu sesudah ashar.” (HR. Ahmad).

Baca : Dilema Mahasiswi Bercadar UIN Suska Riau: Dipaksa Lepas dan Dikaitkan dengan Radikalisme

Keenam, hari jumat adalah hari yang di mana pada hari itu sangat dianjurkan untuk membaca surah Al-Kahfi. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).

Betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini, ketika malam Jumat atau hari Jumat, yaitu membaca surat Al Kahfi. Atau mungkin sebagian orang belum mengetahui amalan ini. Padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh orang yang benar dan membawa ajaran yang benar yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).

Demikianlah mengapa hari Jumat menjadi hari yang sangat istimewa dan bersejarah bagi umat Islam. Umat Islam hendaknya lebih mengistimewakan hari Jumat dibandingkan dengan hari-hari lainnya, dan sebaiknya memperbanyak doa-doa di hari Jumat.

Editor: Teguh Arif Ramadhan*
Foto: Rumahwakaf.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.