Gagasanonline.com- Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) Abdullah Iskandar, saat ditemui seusai acara Workshop Investigasi Penanganan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019, di Hotel Royal Asnof mengatakan mahasiswa di Provinsi Riau harus berpatisipas aktif mengawal , mencegah, dan mengawasi Pemilu serta berani melaporkan setiap ada dugaan pelanggaran. Sabtu (9/3/2019).
Jika mahasiswa menemukan dugaan pelanggaran kampanye baik di dalam maupun di luar kampus, dapat melapor ke website, email, media sosial atau langsung datang ke kantor Bawaslu. Bawaslu bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Salah satu wujud perlindungan bagi pelapor, terlapor tidak bisa mengetahui siapa pelapor.
Abdullah menjelaskan, mahasiswa dalam menyikapi musim politik tahun ini harus memahami persoalan secara obyektif, jernih dan tidak terpancing provokasi. Mahasiswa harus paham apakah isu yang tersebar itu faktual atau fitnah
“Mahasiswa memiliki cara berpikir sebagai kaum intelektual dengan berpikir rasional,” katanya.
Menurut Abdullah, Riau merupakan provinsi maju, sebab itu ia berharap mahasiswa juga harus berpikir maju dan akademis. Ia menaruh harapan besar kepada mahasiswa karena peran mereka sangat dibutuhkan.
”Insan-insan muda harus mulai dari bagaimana menatap pemilu lebih baik ke depan,” tutupnya.
Salah satu peserta, Anisa Putri mengatakan workshop ini bermanfaat, karena memberi pengetahuan apa saja yang tidak diperbolehkan selama kampanye dan ke mana harus melapor bila terjadi dugaan pelanggaran.
Reporter: Wulan Rahma Fanni dan Winda Oktavia
Editor: Hendrik Khoirul