Agar Salat Khusyuk dan Pikiran Fokus

Penulis: Ahmad Ikbal**

Ada yang mengatakan kalau saya salat maka dunia ini serasa hilang pak ustaz, alam gaib lah, sekarang kita lihat sahabat Nabi Muhammad SAW sedang salat, apakah dia pindah ke alam yang lain atau tetap pada tempat yang sama. Pelajaran pertama, Ketika itu Nabi Muhammad SAW sedang sakit, imamnya Abu Bakar sahabat di belakang, ketika mereka sedang salat, Nabi Muhammad SAW datang dari samping maka sahabat yang di belakang memukul tangan, sahabat mau memberi tahu kepada Abu Bakar bahwa Nabi datang.

Apa pelajarannya, kira-kira sahabat yang salat itu sadar atau nggak sadar? Ya sadar, dia sadar bahwa Nabi datang, bukan dia kehilangan kesadaran, jadi kalau ada orang mengatakan “Saya waktu salat hilang kesadaran,saya nggak sadar yang terjadi di sekeliling apa berarti ente dicuri jin?” kata ustaz.

Pelajaran yang kedua, ketika sedang salat, apa kata Nabi “Bunuhlah dua yang hitam ketika sedang salat” “Allahu Akbar” takbiratul ihram, kemudian tiba-tiba ada dua yang hitam yaitu ular dan kalajengking kira-kira sahabat sadar apa nggak kalau dia membunuh ular? Ya sadar.

Ketiga, tidak ada orang yang boleh lewat di depan orang yang salat, maka lebih baik tegak menunggu 40 tahun sampai selesai salat dari pada lewat di depan orang yang sedang salat.

Jadi kesimpulannya, bahwa orang yang sedang salat itu sadar. Hanya saja dia pikirannya tidak kemana-mana. Ada 5 cara agar salat kita khusyuk menurut Syaikh Ali Tontowi, yaitu :

  1. Dari mulai mendengar azan jangan ngomong. Maka jawablah azan. Kemudian tutuplah dengan membaca doa selesai azan.
  2. Ketika berwudhu jangan ngobrol
  3. Dari tempat wudhu ke tempat salat nggak boleh tasybiq (menjalin jari-jemari).
  4. Pahami bacaan salat.
  5. Mata harus melihat tempat sujud.

Rasulullah SAW bersabda :

ﻓﻮﺍﺍﻠﻠﻪ ﻷﻦ ﻴﻬﺪﻱ ﺍﻠﻠﻪ ﺒﻚ ﺮﺠﻼ ﻮﺍﺤﺪﺍ ﺨﻴﺮﺍﻠﻚ ﻤﻦ ﺍﻦ ﻴﻜﻮﻦ ﻠﻚ ﺤﻤﺮ ﺍﻠﻨﻌﻢ

“ Demi Allah, apabila Allah memberi hidayah kepada seorang laki-laki dengan perantaraan usahamu, maka hal itu lebih baik dari pada engkau memiliki unta-unta merah.” (Muttafaq ‘Alaih)

 

Sumber kajian: Taman Surga Net

Editor: Syahidah

Sumber foto: Republika.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.