Manifestasi Kata ‘Maha’ Pada Mahasiswa

Penulis: Rofiqoh Romadhoni

Gagasanonline.com – Di dunia ini katanya hanya ada dua yang bergelarkan maha. Siapakah itu? Mahakuasa dan Mahasiswa.

Mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dari seorang pelajar. Secara makna, kata mahasiswa terbagi menjadi dua suku kata yaitu ‘maha’ dan ‘siswa’. Maha artinya ‘ter’ dan siswa artinya ‘pelajar’. Jadi secara harfiah, mahasiswa artinya terpelajar.

Kedudukan mahasiswa yang berada di urutan tertinggi sistem pendidikan, memberikan pemahaman yang berbeda mengenai peranan dan fungsinya dengan tingkatan di bawahnya. Memiliki pemikiran kritis, inovatif, sistematis dan terbuka menjadi keharusan yang dimiliki setiap mahasiswa.

Baca: Singkirkan 7000 Peserta Se-Dunia, Siswa Kelas 2 SD Asal NTT Raih Juara 1 Lomba Matematika

Manifestasi kata maha pada mahasiswa sebenarnya memberi pemahaman yang berbeda-beda. Kata maha disisipkan dengan maksud memberi ruang bagi mahasiswa untuk menjadi besar dari segi pemikiran, suara, maupun pergerakan. Oleh karena itu, cara berpikir, bertindak dan bersikapnya diharapkan sesuai dengan label mahasiswa yang ada pada dirinya.

Di sisi lain, beban moral yang dipikul seorang mahasiswa pun begitu besar. Tuntutan memenuhi fungsi dan peran mahasiswa untuk meningkatkan kualitas bangsa dan negara diemban oleh mereka. Untuk memenuhi perannya di masyarakat, mahasiswa harus mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmunya dengan baik dan inovatif.

Selain itu, mahasiswa dengan segala pemikiran hebatnya sekali lagi harus dihadapkan dengan tantangan. Apa itu? Realita kehidupan dan menyerah pada realita.

Baca: Terbukti Bersalah, Mantan Rektor UIN Suska Riau Divonis Penjara 2 Tahun 10 Bulan

Harapan yang ditanggung oleh mahasiswa seringkali meleset dari realitanya. Layaknya seleksi alam, satu persatu mulai berguguran. Kenyataannya, pemikiran idealis yang tertanam di benak mahasiswa harus terbentur realita.

Banyak yang berusaha bertahan dari kerasnya realita dengan mengikuti alur kehidupan yang ada. Proses ini yang menggugurkan sebagian besar dari golongan siswa yang dianggap maha. Realita lulus cepat, terkendala pada biaya pendidikan dan keadaan lainnya seringkali meruntuhkan mimpi besar sang mahasiswa.

Meskipun sudah bergelar maha, mahasiswa masih membutuhkan arahan dalam menjalani hidupnya. Mahasiswa perlu diajari mempertimbangkan konsekuensi dari tiap pilihan yang diambilnya. Mahasiswa perlu diingatkan untuk tetap meraih apa yang diimpikannya ketika dunia menjadi gelap. Mahasiswa juga masih perlu dibekali cara bertahan hidup, bertahan dari sebuah kata bernama menyerah.

Semoga Tuhan menyertai mahasiswa dan segala ide dan mimpinya dengan realita yang tak terlalu memberatkan. Semoga apapun arah tujuannya, bisa sampai dengan selamat. Sekedar informasi, sampai saat ini penulis masih jadi siswa yang belum ‘maha’ di kampus madani ini.

Editor : Ashila Razani
Sumber Foto : Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.