Perilaku Body Shaming Dalam Ajaran Islam

Penulis : Rindi Ariska

Gagasanonline.com – Senda gurau atau perbuatan yang mengundang tawa merupakan hal yang dianjurkan dalam islam, sebab dapat menghibur hari serta mempermudah tujuan. Kendati demikian, megundang tawa juga memiliki beberapa sayarat. Diantaranya tidak melontarkan suatu tuduhan, tidak menjatuhkan wibawa atau mengurangi kehormatan seseorang, tidak keji sehingga menyebabkan permusuhan dan dengki, serta tidak melakukan suatu penghinaan terhadap seseorang.

Dewasa ini, perbuatan mengundang tawa merupakan sebuah tindakan yang tengah digandrungi banyak orang. Seseorang bisa melakukan apa saja untuk mengundang tawa tanpa ada rasa waspada. Alih-alih bercanda, hal tersebut justru membuat sebagian pihak merasa dirugikan. Karena adanya perkataan menghina yang dilontarkan oleh pelaku tanpa disadari. Seperti salah satunya body shaming.

Body shaming merupakan suatu perilaku menjelek-jelekan atau mengomentari terhadap fisik orang lain. Beberapa alasan orang melakukan body shaming karena iseng belaka, ingin mengundang gelak tawa atau bahkan memang sengaja untuk menghina. Sehingga bisa dikatakan body shaming juga termasuk sebagai kategori bullying.

Berikut ini beberapa contoh perkataan yang termasuk sebagai body shaming:

Eh kok makin gendutan aja nih?
Kurus banget kayak ngga di kasih makan
Eh kok hitam banget, suntik putih aja

Sayangnya body shaming sering terjadi tanpa disadari oleh para pelakunya. Bahkan, saat ini body shaming juga bukan hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga sering terjadi di dunia maya. Melalui komentar-komentar dan status, dengan leluasanya banyak orang saling melontarkan kata-kata yang bersifat mencela fisik orang lain.

Baca Juga: Kemuliaan dan Fungsi Menutup Aurat Bagi Wanita Muslimah

Padahal sudah jelas, dalam Islam seorang muslim dilarang melakukan tindakan mencela, menghina, atau mengejek orang lain. Serius ataupun bercanda, mengejek atau mencela orang lain bukanlah hal yang dibenarkan dalam ajaran Islam.

Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Hujuraat ayat 11 yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim“. (QS. Al-Hujarat: 11).

Dalam ayat tersebut dijelaskan baik seorang lelaki maupun seorang perempuan sangat dilarang untuk melakukan perbuatan yang menghina dalam hal ini melakukan body shaming. Terlebih ayat tersebut juga mengatakan tindakan body shaming termasuk ke dalam perbuatan yang zalim. Untuk itu, sebagai sesama manusia hendaknya tidak menyakiti perasaan sesama. Khususnya tidak mencela soal fisik dan lain sebagainya kepada orang lain.


Meski pun tujuan dari body shaming adalah bercanda, namun nyatanya hal tersebut malah menimbulkan dampak negatif. Itulah pembahasan mengenai perilaku body shaming dalam ajaran Islam.

Editor: Kakak Indra Purnama
Gambar: Kumparan.com
Sumber Artikel: Kumparan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.