Kepala LPPM: Mahasiswa yang Gagal Daftar KKN Bisa Hubungi Admin LPPM

Penulis: Rindi Ariska

Gagasanonline.com – Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Suska, Zarkasih mengatakan tidak ada penambahan waktu pendafataran Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun bagi mahasiswa yang sebelumnya gagal dalam melakukan registrasi sebelum pendaftaran ditutup bisa melapor ke admin LPPM.

“Waktu tambahan tidak ada, tetapi yang mengalami gagal daftar bisa melapor ke LPPM. Cukup mencatat nama, NIM, semester, fakultas, Prodi, username dan password iraise,” jelas Zarkasih melalui pesan WhatsApp, Kamis (01/04/2021).

Baca Juga: HMPS FSH Nyatakan Mosi Tidak Percaya KPUM UIN Suska

Staff Admin LPPM Puji Purmana mengatakan mahasiswa yang gagal daftar KKN bisa langsung melapor dengan mendatangi kantor LPPM di jam kerja, atau bisa hubungi staff terlebih dahulu.

“Bisa datang ke kantor LPPM pada jam kerja atau hubungi saya via Whatsapp terlebih dulu,” ujarnya.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Lutfia mengatakan dirinya gagal saat mendaftar KKN akibat sistem yang mendadak error sehingga portal pendaftaran online sulit untuk diakses.

“Kemarin ketika mendaftar KKN memang sempat error portalnya. Kesalahan saya juga tidak mengeceknya lagi setelah selesai mendaftar, ketika mau mengecek malah sudah tidak bisa masuk lagi,” kata Lutfia.

Baca Juga: Pemilihan Lokasi KKN UIN Suska Diundur Hingga Awal Juni

Berdasarkan website resmi KKN UIN Suska, sudah ada 4.383 mahasiswa yang mendaftar KKN, meski pemilihan lokasi KKN diundur hingga awal Juni mendatang.

“Untuk tanggalnya belum bisa dipastikan. Pemilihan lokasi ini harus diinput dulu desa-desanya, yang diinput itu adalah desa yang sudah mendapat persetujuan dari tiap kepala desa. Sekarang masih tahap survei lokasi, separuh lagi,” tandasnya Kepala LPPM.

Reporter: Rindi Ariska
Editor: Teguh Arif Ramadhan
Foto: Tangkapan layar Laman web LPPM UIN Suska

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.