TMK: Wisata Kebun Anggur Pertama di Rokan Hulu

Penulis: Kakak Indra Purnama

Gagasanonline.com- Taman Kocik (TMK) merupakan objek wisata taman anggur pertama di Rokan Hulu, tepatnya di Desa Suka Maju, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu. Dengan harga tiket masuk sebesar lima ribu rupiah pengunjung sudah bisa melihat dan memetik buah anggur langsung dari pohonnya jika bertepatan dengan hari panen.

“Panen anggur jaraknya 100 hari. Harga pertandan 10 ribu  hingga 30 ribu rupiah disesuaikan dengan ukurannya,” ujar Slamet Prabot selaku pemilik TMK pada Kamis (19/11/2020).

Slamet mengatakan mendapat ide menanam anggur karena melihat postingan media sosial salah seorang temannya yang berada di Jawa.

“Karena di Indonesia itu nyata anggur itu bisa tumbuh dan berbuah. Didirikan pada 2019, awalnya hanya taman pribadi di pekarangan rumah. Namun karena antusiasme masyarakat yang ingin lihat secara langsung pohon anggur tumbuh di Rokan Hulu, maka tahun 2020 saat ini saya buka untuk umum,” katanya.

Baca juga: Bersama Kutilang, Gojek Pekanbaru Adakan Pelatihan Dasar Bahasa Isyarat

Kata Slamet TMK kini sudah dikunjungi wisatawan dari luar Desa Suka Maju, bahkan telah ada pejabat Pemerintah Kabupaten dan Kepala Dinas setempat yang berkunjung ke TMK. Slamet mengatakan perharinya ia bisa menerima omzet mulai 500 ribu sampai satu juta rupiah yang belum termasuk keuntungan panen dan penjualan bibit anggur.

“Menanam anggur hanya butuh sentuhan dan kasih sayang agar dapat tumbuh. Saya juga bersyukur dan berterima kasih kepada jajaran Pemerintahan Rokan Hulu karena mereka sudah mendukung TMK,” ucapnya.

Kepala Desa Suka Maju, Indra Atmaja mengatakan mendukung dan mengapresiasi usaha TMK milik Slamet dan siap membantu memberikan solusi dan modal jika nantinya Slamet menemukan kendala dalam menjalankan TMK.

Baca juga: Rektor UIN Suska Positif Covid-19

“Bahkan pohon anggur milik Pak Slamet tersebut menjadi viral dan banyak dikunjungi oleh masyarakat Rokan Hulu bahkan dari Kabupaten Padang Lawas. Dimana nanti terkendalanya Pak Slamet maka bisa berkonsultasi dengan Desa untuk mencari jalan keluarnya baik mengenai permodalan sekali pun kami dari Desa akan hadir, tentunya melalui mekanisme yang ada,” ucapnya melalui pesan elektronik.

Syahril Hermanto (27) salah satu pengunjung mengatakan TMK menjadi inovasi baru yang perlu dikembangkan dan dipertahankan agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat setempat agar turut mengikuti jejak Slamet. Karena menurut Syahril anggur merupakan tanaman yang sulit tumbuh di Kabupaten Rokan Hulu.

Muhammad Nur (23) yang juga pengunjung mengatakn dengan adanya TMK dapat mengangkat nama Desa Suka Maju dan menjadi bukti bahwasannya tanah di Desa Suka Maju tanah yang subur.

Reporter: Kakak Indra Purnama
Editor: Delfi Ana Harahap
Foto: TMK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.